REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Sodik Mujahid memiliki beberapa catatan buruk terkait bimbingan manasik haji.
Dia mengatakan, pelaksanaan manasik haji telat dilaksanakan di beberapa daerah. "Ada yang tidak sempurna. Distribusi bukunya terlambat," ungkap Sodik Mujahid kepada Republika, Selasa (26/7).
Menurut Sodik, seharusnya tidak ada keterlambambatan pelaksanaan bimbingan manasik haji dan distribusi buku. Sebab, hal tersebut sudah dijadwalkan jauh sebelumnya. Namun ada yang lebih fundamental untuk disikapi yaitu kurikulum buku bimbingan manasik haji.
Ke depan, ungkap Sodik kurikulum buku bimbingan manasik haji harus disempurnakan. "Selama ini hanya aspek ibadah saja. Tapi aspek keamanan, perlindungan, penguasaan medan bisa dikatakan belum tersentuh sama sekali," ungkap Sodik menerangkan.
Karena kurikulum buku bimbingan manasik haji yang belum sempurna tersebut, mengakibatkan banyak calon jamaah haji yang tersesat di Tanah Suci.
Permintaan agar kurikulum disempurnakan sudah diajukan kepada Kementerian Agama. Hanya saja Kemenag meminta waktu dua tahun lagi untuk menyempurnakan. Pasalnya, Kemenag ingin menuntaskan buku yang lama.