REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK — Keberangkatan 83 calon haji (calhaj) asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memerlukan pendampingan khusus petugas setempat. Faktor usia dan kesehatan serta terkait cuaca Arab Saudi yang kini kurang bersahabat terhadap jamaah tersebut.
"Suhu udara di Arab Saudi pada saat keberangkatan calhaj asal Gresik diperkirakan mencapai 55 derajat celcius, dan harus siap dengan kondisi fisik dan kesehatan. Oleh karena itu, kami mendampingi secara khusus 83 calhaj tersebut," kata Plt Kasi Haji Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Munir, di Gresik, Kamis (4/8).
Ia mengatakan total calhaj asal Kabupaten Gresik tahun 2016 yang berangkat mencapai 1.385 orang, dan terbagi menjadi 4 kloter yaitu kloter 37, 38, 39, dan 40."Yang perlu mendapatkan pendampingan adalah orang lanjut usia dan masih belum lolos kesehatan, sehingga harus mendapat pendampingan. Dan apabila ada yang tua namun kondisi fisiknya bagus bisa jadi juga tanpa harus memakai pendampingan," kata dia.
Munir meminta kepada jamaah asal Gresik untuk tetap mewaspadai kondisi kesehatannya, serta harus menjaga barang bawaannnya masing-masing karena sering terjadi kehilangan akibat keteledoran para jamaah sendiri."Harus memperhatikan barang bawaan, agar jangan sampai hilang dan kalau hilang biasanya yang susah ketua rombongan dan juga anggota rombongan yang lain," katanya.
Calhaj Gresik akan berangkat pada tanggal 23 Agustus 2106 melalui Asramah Haji Surabaya, dan penerbangan dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.