REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu hari Pak Tejo mengumandangkan azan tidak seperti biasanya. Dia azan pada jam 09.00 WIB. Mendengar azan jam segitu, warga pun heboh.
Ada yang menuding bahwa Pak Tejo sudah pikun, ada juga yang bilang Pak Tejo sudah sinting. Akhirnya, warga lapor Pak RT diteruskan ke Pak RW dan ke Pak Lurah. Mereka berbondong-bondong ke masjid tempat Pak Tejo azan.
Sementara Pak Tejo masih belum selesai adzan, warga berteriak minta Pak Tejo berhenti azan. “Hei, Pak Tejo! Sampean udah gila ya? Kok azan jam segini?”
Setelah selesai azan Pak Tejo menghampiri warga seraya berkata: “Wahai saudara-saudara, Pak RT, Pak RW, serta Pak Lurah, yang sinting itu sebenarnya siapa? Lha wong saya tadi azan Subuh sampean semua tidak ada yang ke sini (masjid), pas saya azan jam 09.00 sampean semua pada datang ke sini. Hayo, siapa yang sinting?”
“Makanya kalau saya azan Subuh sampean ke sini semua biar saya tidak azan jam 09.00.”
Warga pun akhirnya pulang seraya berjanji untuk memakmurkan masjidnya.
Sumber: NU Online