Ahad 07 Aug 2016 18:44 WIB

Sulbar Siap Berangkatkan 1.155 Calon Jamaah Haji

Rep: ratna puspita/ Red: Damanhuri Zuhri
calon jamaah haji (ilustrasi).
calon jamaah haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.155 calon jamaah haji dari Sulawesi Barat siap berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat menyatakan tidak ada permasalahan administrasi pada keberangkatan haji tahun ini.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulbar Misbahuddin mengatakan paspor dan visa seluruh calon jamaah haji sudah rampung.

"Kami sudah jemput paspor calon jamaah haji Kloter 10 dan 15, sedangkan paspor calon jamaah haji yang tergabung di Kloter 14 akan dijemput besok," ungkap Misbahuddin kepada Republika, Ahad (7/8).

Calon jamaah haji dari Sulbar tergabung di tiga kloter, yaitu 10, 14, dan 15. Kloter 10 termasuk gelombang pertama berangkat 21 Agustus 2016. Kloter 14 dan 15 tergabung dalam gelombang kedua berangkat 26 Agustus.

Calon jamaah haji akan berangkat dari Embarkasi Makassar. "Maka, insya Allah, kloter 10 akan berangkat ke Makassar pada 20 Agustus malam," ujar Misbahuddin.

Pergerakan jamaah Sulbar ke Embarkasi Makassar akan menggunakan jalur darat atau bus dan jalur udara atau pesawat terbang. Mishabuddin menjelaskan daerah-daerah yang dekat dengan Makassar akan lebih efektif melakukan bus ke embarkasi. "Kabupaten terdekat hanya berjarak lima jam dari Makassar," kata dia.

Kabupaten terjauh seperti Mamuju Utara yang berjarak enam jam dari ibu kota provinsi Mamuju akan menggunakan pesawat melalui Palu, Sulawei Tengah. "Sebab, jarak Mamuju Utara ke Palu hanya dua jam. Sedangkan ke ibu kota provinsi enam jam," kata dia.

Semua biaya jamaah dari daerah asal ke embarkasi, kata Misbahuddin, ditanggung Pemerintah Daerah. "Meski penerbangan dari Palu tidak masalah karena biaya tetap ditanggung oleh pemerintah daerah masing-masing."

Misbahuddin juga menjamin persiapan manasik berjalan dengan lancar. Calon jamaah haji sudah melakukan dua kali bimbingan manasik haji di kabupaten dan delapan kali di Kantor Urusan Agama (KUA). "Buku manasik juga sudah dibagikan. Sebagian daerah juga sudah melakukan vaksinasi," kata dia menerangkan.

Pemeriksaan kesehatan bagi jamaah juga sudah dilakukan. Kendati demikian, Misbahuddin tidak dapat memastikan jumlah jamaah berisiko tinggi dari Sulbar. Sebab, dia menambahkan, itu merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement