REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri PHU Kementrian Agama, Ahda Barori mengungkapkan seluruh calon jamaah haji akan masuk asrama 24 jam sebelum take off dari embarkasi.
Berbeda dengan daerah yang memiliki Embarkasi Antara, mereka akan menginap di asrama haji embarkasi antara dan langsung menunggu di embarkasi utama.
"Ada lima Embarkasi Haji Antara yang langsung terbang ke embarkasi antara diantaranya, embarkasi Gorontalo langsung ke Makassar, Palangkaraya langsung ke Banjarmasin, Lampung langsung ke Halim, Bengkulu langsung ke Padang dan Jambi langsung ke Batam," ungkap Ahda kepada Republika, Ahad (7/8).
Ahda mengatakan 12 embarkasi telah siap untuk menerbangkan calon jamaah haji demikian juga dengan asrama haji yang siap menampung mereka selama 24 jam.
"Kantor Kemenag kabupaten/kota telah mengedarkan surat panggilan masuk asrama, masuk asrama 24 jam sebelum take off di masing-masing kloter," jelas dia.
Untuk transportasi calon jamaah haji yang jauh dari asrama dan embarkasi, Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk mengakomodasikannya.
Terkait penerbangan, Ahda mengatakan hanya 11 embarkasi yang melakukan penerbangan pada gelombang pertama. Sedangkan embarkasi Lombok seluruhnya akan terbang pada gelombang kedua menuju Jeddah 22 Agustus mendatang.
Sesuai dengan data dari Kemenag, nantinya calon jamaah haji akan menggunakan Garuda Airlines dan Saudi Airlines.
Calon jamah haji yang menggunakan Saudi Airlines berasal dari embarkasi DKI Jakarta asal Jawa Barat (Halim Perdana Kusumah), Riau (Hang Nadim, Batam), Sumatera Selatan ( SM Badaruddin, Palembang), Jawa Timur (Juanda, Surabaya), dan Kalimantan Selatan (Syamsuddin Noor, Banjarmasin).
Di Hari Pertama hanya embarkasi DKI Jakarta dan Jawa Timur yang memberangkatkan lebih dari satu kloter, DKI Jakarta akan memberangkatkan kloter DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sedangkan Jawa Timur akan memberangkatkan dua kloter asal yang sama.