REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepala Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kementrian Agama Surakarta, Rosyid Ali Safitri mengatakan sebanyak 20 orang calon jamaah haji asal Surakarta tergolong beresiko tinggi melakukan perjalanan haji. Kendati demikian jamaah tetap dapat menjalankan ibadah haji.

"Usia 75 tahun ke atas memang beresiko tinggi, karena itu kita secara khusus akan monitoring terus, tapi secara keseluruhan tidak ada masalah tak ada jamaah yang menderita penyakit berat," tuturnya kepada republika,co.id pada Ahad (7/8) siang.

Calon jamaah asal Surakarta paling tua berusia 84 tahun sementara termuda 25 tahun. Sementara itu terdapat 3 calon jamaah yang harus menggunakan kursi roda selama pelaksanaah haji belangsung. Rosyid juga menambahkan dari total Jamaah 408 orang, saat ini yang sudah siap berangkat yakni 406 orang.

Kata dia, dua calon jamaah meninggal dunia beberapa pekan kemarin. "Satu orang masih sakit, tapi semoga jelang keberangkatan bisa sembuh dan bisa berangkat," tuturnya.

Jamaah asal Surakarta terbagi menjadi dua kloter yakni kloter 16 dan kloter 55. Untuk koter 16 sebanyak 355 jamaah akan berangkat pada 15 Agustus sedang kloter 55 akan sebanyak 51 jamaah akan bergabung dengan jamaah lain seperti Karanganyar, Sragen, Boyolali, Sukoharjo yang akan bernagkat pada 29 Agustus.

Ikuti Whatsapp Channel Republika