REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 440 calon jamaah haji (calhaj) kloter pertama tahun 2016 dari Jawa Timur diberangkatkan, Selasa (9/8). Rombongan calon jamaah haji kloter pertama ini berasal dari Kabupaten Sumenep. Rombongan calhaj diberangkatkan oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan Kepala Kanwil Kemenag Jatim Mahfudh Shodar.
Sedianya, jumlah calhaj kloter pertama dari Kabupaten Sumenep sebanyak 445 orang. Namun, satu orang calhaj yang bernama Mattawin Syamsudin Asbati (68 tahun) diketahui meninggal sehari sebelum pemberangkatan. Sedangkan empat lainnya ditunda keberangkatannya. Salah satunya, Dhofir Nitin Wibi (58 tahun) yang baru saja mendapat vaksin meningitis.
“Efektif vaksin itu minimal 10 hari, makanya satu calhaj ini menunggu 10 hari untuk diberangkatkan, karena ada istri, istrinya ikut nunggu di sini,” jelas Mahfudh Shodar kepada wartawan usai pemberangkatan calhaj kloter pertama.
Seorang lagi calhaj perempuan terkena penyakit herpes. Dokter yang menangani merekomendasikan untuk ditunda keberangkatannya karena dikhawatirkan penyakitnya menular kepada calhaj yang lain. Calhaj ini juga ditunggui suaminya. “Jumlah akhirnya 440 calhaj, berangkatnya nunggu kalau sudah sehat nanti dimasukkan kloter mana yang bisa dimasuki,” imbuhnya.
Gubernur Jatim Soekarwo meminta para calhaj untuk menjaga kesehatannya. Sebab, berdasarkan informasi cuaca di Arab Saudi panasnya mencapai 50 derajat Celcius. Meskipun pemerintah juga menyediakan tim kesehatan, tapi yang bisa menentukan dan merasakan kondisi tubuh adalah setiap jamaah sendiri.
“Prinsip dasarnya adalah harus jaga diri sendiri. Penyebab utama jamaah haji tidak sehat adalah dari faktor emosional, karena menghabiskan energi yang cukup besar. Oleh sebab itu para jamaah haji harus lebih sabar dan bersyukur ketika berada di Tanah Suci,” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim.
Pakde Karwo juga memuji kinerja pemerintah yang semakin meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan ibadah haji. Ia menilai setiap tahun ada perbaikan manajemen, dan terus dilakukan evaluasi kinerja. “Pemerintah Arab Saudi juga semakin meningkatkan fasilitas angkutan bagi jemaah haji. Hampir semuanya telah tercover oleh pemerintah,” jelasnya.
Pada tahun ini, ada 64 kloter jamaah haji yang diberangkatkan dari Jawa Timur. Berdasarkan informasi dari panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) embarkasi Surabaya, setiap harinya akan diberangkatkan dua kloter selama satu bulan.
Jumlah calon jamaah haji setiap kloternya sebanyak 450 orang termasuk lima petugas dari Kemenag dan tim kesehatan. Untuk tahun ini jumlah jamaah haji yang berasal dari Jawa Timur sebanyak 27.323 orang.
“Pada tahun ini ada tambahan calon jamaah haji yang berasal dari Nusa Tenggara Timur sebanyak 521 orang dan dari Bali sebanyak 512 orang. Hal tersebut menunjukkan kualitas Jawa Timur semakin diakui oleh provinsi lain sehingga diberikan kepercayaan memberangkatkan calon jamaah asal provinsi lain,” tambahnya.
Di sisi lain, sampai saat ini visa calhaj dari Jawa Timur masih 49 persen yang belum terproses. Mahfudh menyebutkan saat ini sudah 14.500 visa calhaj yang berada di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Visa tersebut untuk calhaj pemberangakan kloter pertama sampai kloter 32.
“Untuk visa ini masih terus proses, petugas kami berada di Jakarta setiap saat ada misalnya 1.000 sampai 2.000 ada berapa pun saat itu kita bisa. Insha Allah aman karena ini pemberangkatan masih lama,” ungkap Mahfudh menambahkan.