Kamis 11 Aug 2016 13:46 WIB

Kembali ke Kota Madinah

Masjid Nabawi, Madinah
Foto: ROL/Sadly Rachman
Masjid Nabawi, Madinah

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Amin Madani dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Setelah berpisah selama 20 tahun dengan Kota Madinah, yaitu saat terakhir kali berkunjung tahun 1996 lalu, alhamdulillah, atas izin Allah, saya dapat kembali menginjakkan kaki di Kota Suci yang penuh berkah ini.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tujuh jam berangkat dari Makkah sore hari, enam bus yang membawa rombongan petugas PPIH 2016 Arab Saudi tiba di Kota Madinah pukul 23.00 malam waktu setempat.

Perjalanan yang melelahkan membuat saya langsung beristirahat saat tiba di kantor Daker Madinah, tempat menginap sekaligus base camp tempat kerja selama liputan haji 2016 di Kota Madinah.

Menjelang Subuh, saya bersama rekan peliput dari Media Center Haji (MCH) langsung bergegas ke Masjid Nabawi untuk menunaikan shalat Subuh sekaligus berziarah ke makam Rasulullah.

Suasana masih terasa sepi saat menyusuri Jalan King Fahd Road untuk menuju ke Masjid Nabawi. Namun, beberapa orang sudah tampak berjalan kaki menuju masjid.

Suasana ramai mulai terasa saat semakin mendekat kompleks Masjid Nabawi. Ribuan jamaah sudah memadati Masjid Nabawi, meski masih terasa lapang untuk memilih lokasi untuk menunaikan shalat. Alhamdulillah, saya dapat menunaikan shalat Subuh berjamaah dilanjutkan dengan berziarah ke makam Rasulullah SAW.

Masuk melalui pintu Babus Salam langsung menuju ke lokasi makam Rasulullah. Suasana jamaah sudah mulai ramai dan harus berjalan secara perlahan mendekati lokasi makam Rasulullah.

Banyak sekali Muslim yang berdoa di sana. Namun, keramaian itu tak mengusik ketenangan peziarah yang mendoakan Rasulullah SAW. Mereka berdoa, semoga Rasulullah SAW selalu mendapatkan kasih sayang Allah. Semoga risalah Islam yang dibawanya terus dimanfaatkan umat manusia untuk menjaga kedamaian.

Saya ikut berdoa di sana. Kedua tangan saya angkat mendekati wajah. Beberapa kali saya mengedipkan mata, tiba-tiba saya meneteskan air mata. Sementara itu, kalimat doa terus terucap berharap ampunan Allah untuk Rasulullah, saya, dan keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement