Kamis 11 Aug 2016 15:49 WIB

Masa Tunggu Haji di Mataram Semakin Lama

Daftar Haji
Foto: Dok. Republika
Daftar Haji

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Buhanul Islam mengatakan masa tunggu calon jamaah haji di kota ini semakin lama. Seiring tingginya animo warga menunaikan rukun Islam kelima.

"Jika tahun-tahun sebelumnya masa tunggu hanya sampai 17-18 tahun, tahun ini mencapai 21-22 tahun. Artinya, kalau kita mendaftar hari ini maka setelah 21-22 tahun barulah bisa diberangkatkan," katanya kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (12/8).

Namun demikian, Burhan yang ditemui seusai melaksanakan rapat persiapan pemberangkatan calon haji pada Rabu (10/8) mengatakan, belum dapat menyebut secara pasti jumlah calon haji yang masuk daftar tunggu.

Apalagi setiap hari, katanya, rata-rata masyarakat yang datang ke Kantor Kementerian Agama Kota Mataram untuk mendaftar mencapai 10 hingga 20 orang. "Jadi bisa dikalkulasikan berapa orang yang mendaftar dalam setahun, dan jumlah itu terus meningkat," katanya.

Menurut dia, masa tunggu bisa turun sedikit jika ada kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi untuk menambah kuota haji secara nasional. Kalau tahun ini kuota haji untuk Indonesia masih seperti tahun-tahun sebelumnya yakni 158 ribu orang, maka masa tunggu tetap mencapai 21-22 tahun.

"Kalaupun ada daftar cadangan yang terakomodasi, itu bukan penambahan kuota melainkan pengisian kuota karena adanya jamaah yang mendundurkan diri atau meninggal," katanya.

Menurut dia, untuk mendapatkan nomor porsi atau nomor antrean calon haji, masyarakat harus menyetorkan biaya sebesar Rp25.500.000 per orang. Sementara sisanya dapat dilunasi menjelang keberangkatan, sebab biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tergantung dari nilai dolar Amerika, sehingga besarannya fluktuatif.

"Tapi, untuk musim haji tahun ini pemerintah menetapkan BPIH dengan rupiah, sehingga BPIH Embarkasi Lombok 2016 ditetapkan sebesar Rp37.728.961," sebutnya.

Secara keseluruhan calon haji Kota Mataram musim haji 2016 berjumlah 542 orang yakni 258 laki-laki dan 284 perempuan. Mereka terbagi dalam satu kloter utuh dan tiga kloter campuran, dan mulai diberangkatkan 23 Agustus 2016.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement