REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arsyad Hidayat, menyerukan kepada petugas haji untuk memberikan perlindungan maksimal bagi jamaah haji Indonesia. Karena, menjelang puncak haji, banyak bermunculan para penipu haji.
‘’Mereka mulai mengamati pergerakan-pergerakan jamaah haji,’’ kata Arsyad saat memberikan arahan dalam apel pagi di Kantor Daker Makkah, Aziziyah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (12/8).
Arsyad mengatakan para penipu tersebut mulai mengamati pergerakan jamaah haji untuk mencari peluang menipu para jamaah. Modusnya bermacam-macam.
‘’Ada yang memakai gelang mirip gelangnya para jamaah dan berpura-pura menjadi jamaah sehingga mereka bisa leluasa masuk ke pemondokan jamaah,’’ kata Arsyad.
Ada juga yang menggunakan kedekatan daerah. Mereka biasanya memakai bahasa daerah untuk memikat hati jamaah. Setelah jamaah merasa dekat dan percaya, mereka barulah melakukan aksinya.
‘’Karena sudah merasa dekat dan percaya, jamaah akhirnya menitipkan barangnya kepada para penipu itu,’’ katanya. ‘’Jadinya, hilanglah barang jamaah.’’
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah prosedur penerimaan tamu jamaah. Arsyad meminta para jamaah menerima tamu mereka di ruang lobi, bukan di kamar mereka. Ini untuk menghindari fitnah apabila ternyata ada barang yang hilang.