REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meminta Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Barat melalui pemerintah pusat, kementerian Agama agar lebih mengokohkan koordinasi dengan kedutaan Arab Saudi.
Karena, adanya kasus calon jamaah haji asal Jawa Barat yang gagal berangkat gara-gara visa mereka belum keluar. Seperti yang banyak diberitakan, sebanyak 181 calon haji gelombang 1 asal Kabupaten Sumedang, gagal berangkat ke Tanah Suci sesuai jadwal, Kamis (11/8), gara-gara visa belum keluar.
(Baca: Ini Kronologi Tertundanya Visa Calhaj Kabupaten Sumedang)
"Kami minta ke Kemenag untuk mengokohkan kordinasi dengan kedutaan Saudi Arabia," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Kota Bandung, Jumat (12/8).
Aher meminta Kanwil Jabar yang di bawah bimbingan Kemenag pusat Menteri Agama harus segera kordinasi untuk selesaikan visa ini. Karena, jika masalah visa tersebut hanya dialami satu hingga lima orang per kloternya, hal itu dinilai wajar. Namun jika melihat kasus di Kabupaten Sumedang yang mencapai 181 orang hal itu dinilai tidak wajar.
"Kalau sudah 181 itu bukan kejadian biasa, 181 jemaah itu sama saja dengan 1/3 kloter tidak bernagkat," katanya.
Untuk menyelesaikan masalah visa tersebut, kata dia, kuncinya yaitu kordinasi di kedutaan. Kedua pihak yang terkait harus memastikan jemaah-jemaah haji sudah menyelesaikan semua pembayaran dan lolos adminstrasinya.
"Kalau semua itu sudah beres ya tinggal visa, ya harus berangkat,"katanya.
(Baca: Soal Visa Calhaj Kabupaten Sumedang, ini Klarifikasi Kemenag)