Sabtu 13 Aug 2016 05:59 WIB

Sedekah Tisu di Lingkaran Tawaf

Suasana Tawaf di Masjidil Haram
Foto: ROL/Sadly Rachman
Suasana Tawaf di Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Didi Purwadi dari Tanah Suci

MAKKAH -- Banyak cara bisa dilakukan untuk membuka ladang pahala. Salah satunya memberikan sedekah bagi para jamaah yang sedang melakukan ibadah tawaf di Masjidil Haram, Makkah, pada Jumat (12/8).

Ada yang membagi-bagikan tasbih kecil yang unik. Tasbihnya tidak berbentuk lingkaran seperti kebanyakan tasbih. Tasbihnya hanya berbentuk seutas tali pendek yang diisi tujuh batu tasbih.   

Pada ujung talinya, ada lingkaran yang muat untuk ukuran jari tangan. Itu mungkin untuk memudahkan jamaah memegang tasbih sehingga bisa tetap berzikir sambil terus melakukan ibadah tawaf.

Selain sedekah tasbih, ada juga yang bersedekah dengan membagi-bagikan tisu. Dia hanya berdiri sambil memegang kotak tisu yang sudah dalam kondisi terbuka. Para jamaah yang berkeringat, tinggal mencabut tisunya terus lanjut melakukan ibadah tawaf.

Jumat (12/8), Masjidil Haram dipadati calon jamaah calon haji dari berbagai negara. Jumlahnya diperkirakan akan semakin bertambah ketika memasuki puncak haji yang diperkirakan jatuh pada awal September.

Dari pantauan di lapangan, jamaah ada yang berasal dari Bangladesh dan Pakistan. Itu terlihat dari gambar bendera negara yang terdapat pada syal dan tas kecil bawaan mereka.

Seorang jamaah asal Bangladesh, Muhammad Lail, mengaku sudah tiga hari berada di Makkah. Jamaah asal negara lainnya terlihat dari ciri khas wajah mereka. Ada jamaah dari Turki, India dan Eropa Timur.

Padatnya calon jamaah haji membuat jamaah shalat Jumat meluber hingga ke halaman luar Masjidil Haram. Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram, Ali Nurokhim, mengatakan jumlah tersebut belum seberapa.

‘’Jumlahnya lebih banyak lagi ketika memasuki puncak haji,’’ ungkap Ali Nurokhim seraya menambahkan, jamaah sampai meluber ke jalan-jalan beberapa kilometer dari halaman luar Masjidil Haram.

Beberapa jamaah asal berbagai negara itu memilih langsung ke Makkah sambil menunggu puncak haji tiba. Ini berbeda dengan jamaah Indonesia yang lebih memilih pergi ke Madinah untuk melaksanakan shalat Arbain sebelum bergerak ke Makkah untuk melakukan ibadah haji.

Kepadatan Masjidil Haram dipastikan semakin bertambah dengan kehadiran jamaah Indonesia yang baru akan tiba di Makkah 18 Agustus. Tercatat hingga Jumat (12/8) pukul 16.00 WAS, sebanyak 20.033 calon jamaah haji Indonesia sudah berada di Tanah Suci.

Jamaah haji Indonesia diberangkatkan dalam dua gelombang. Gelombang pertama yang berjumlah sekitar 78.000 orang diterbangkan pada 9-21 Agustus dengan tujuan Madinah. Sementara, gelombang kedua menuju Jeddah dengan periode pemberangkatan dari 22 Agustus sampai 4 September.

Indonesia tahun ini memiliki kuota haji sebanyak 168.800 yang terdiri atas 155.200 kuota haji regular dan 13.600 kuota haji khusus. Kuota haji Indonesia sebenarnya berjumlah sebanyak 211.000 orang.

Pada pertengahan 2013, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan pengurangan kuota haji sebanyak 20 persen bagi negara-negara asal jamaah termasuk Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement