REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi terjadinya kekosongan kursi untuk pemberangkatan calon jamaah (Calhaj) haji cukup besar. Komisioner Komisi Pengawae Haji Indonesia (KPHI) Syamsul Maarif menyebut bakal ada satu persen kursi Calhaj yang kosong.
"Saya perkirakan dengan Kapus Kesehatan haji sekitar satu persen kursi kosong. Satu persen dari jumlah jamaah haji, 100 lebih" ujar Syamsul saat dihubungi //Republika.co.id, Ahad (14/8). Potensi kursi kosong initerjadi karena banyaknya Calhaj yang ditunda keberangkatannya pada detik akhir keberangkatan.
Syamsul Maarif mengatakan kondisi ini sudah dibicarakan dengan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan beberapa hari lalu. "Saya perkirakan dengan Kapus Kesehatan haji sekitar satu persen kursi kosong. Satu persen dari jumlah jamaah haji, 100 lebih" ujar Syamsul.
Ia menyayangkan terdapat 100 lebih kursi kosong tersebut tanpa bisa diganti orang lain. Padahal, kata Syamsul, mereka yang ditunda atau gagal berangkat diberangkatkan di detik akhir, akan tetap ikut membayar biaya penerbangan dan pemondokan.
Sebab, mereka sudah melakukan penyetoran pelunasaan ibadah haji. Pemerintah pasti akan menggunakan uang dari setoran jamaah. "Ini kesalahan, resikonya ada pada jamaah," kata Syamsul.
Seperti diketahui, di beberapa embarkasi sejumlah Calhaj yang terpaksa ditunda keberangkatannya karena kesehatan. Padahal mereka sudah berada di embarkasi untuk diberangkatkan ke tanah suci.
Namun, mereka harus kembali ke rumah karena tidak direkomendasikan. Pihak pemerintah pun belum bisa memastikan kapan akan diberangkatkan.