REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Agama mengingatkan jamaah calon haji (JCH) tidak melakukan kegiatan memasak selama berada di pemondokan guna menghindari bahaya bencana kebakaran.
"Kasus pemondokan yang terbakar selalu ada tiap tahun, tahun ini tolong kita cegah sedini mungkin. Untuk masak-memasak tidak perlu lagi," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis ketika berkunjung di Asrama Haji Batam, Ahad (14/8).
Pemerintah telah menyiapkan seluruh fasilitas untuk jamaah, termasuk untuk memenuhi kebutuhan air panas di tiap pemondokan. Tahun ini pemerintah sudah menyediakan 115 hotel ditambah dua hotel cadangan untuk JCH.
Jamaah haji Indonesia akan menempati enam wilayah selama berada di Makkah, yaitu Jarwal, Aziziyah, Syisyah, Raudah dan Mahbaz Jin dan Misfalah. Semua pemondokan di Makkah setara dengan hotel bintang tiga.
Dan bagi jamaah yang menempati pemondokan yang berjarak lebih jauh dari lokasi ibadah, maka akan dilayani dengan angkutan shalawat. "Ada dua perusahaan bus terbaik yang kami sewa di Makkah. Bus shalawat akan berkeliling dari pemondokan ke pemondokan selama 24 jam. Jamaah hanya perlu menunggu di halte masing-masing hotel," katanya.
Pemerintah juga menyusun aplikasi Haji Pintar, untuk membantu JCH mengetahui lokasi tempat tinggalnya. Pemerintah juga sudah meningkatkan pelayanan konsumsi di Makkah. Jika pada tahun lalu jamaah hanya diberikan 15 kali makan, tetapi mulai tahun ini jamaah akan diberikan makan sebanyak 24 kali.
Penambahan konsumsi itu agar jamaah bisa berkonsentrasi dalam ibadah. "Namun empat hari menjelang wukuf tidak ada lagi layanan konsumsi karena jalanan di Kota Makkah akan ditutup oleh otoritas setempat. Setelah nafar tsani jamaah haji akan memperoleh layanan konsumsi lagi," katanya.
sumber : Antara
Advertisement