REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak enam calon jamaah haji yang tinggal di lingkungan Masjid Al Ikhlas Denpasar, telah dilepas, Ahad (14/8) malam. Pelepasan dirangkaikan dengan acara halal bihalal jamaah masjid setempat.
Pembina dan sesepuh Masjid Al Ikhlas Denpasar, Nur Zaenuddin menyebutkan, pelepasan calon jamaah haji di masjid Al Ikhlas senantiasa dilaksanakan setiap tahun. Hal itu sebutnya untuk menjadi ajang silaturrahim atara jamaah masjid dengan calon jamaah haji.
"Bagaimana di tengah kesibukan yang ada, kita bisa melepas calon jamaah haji, sambil mendoakan mereka agar perjalanan lancar, selamat dan menjadi haji yang mabrur," ungkap Nur Zaenuddin.
Sementara itu, penceramahan halal bihalal, H Masrur Makmur MPdI, dalam ceramahnya menjelaskan makna setiap kegiatan haji. Menurut dia, setiap ritual haji di Mekkah harus membekas setelah jamaah haji kembali ke kampung halaman masing-masing.
"Haji itu ada di Arafah. Arafah itu berarti mengerti, memahami. Jadi seorang yang telah berhaji harus memahami paling tidak untuk apa mereka diciptakan Allah SWT," kata Masrur.
Sementara itu kegiatan persiapan calon jamaah haji Bali di Kabupaten Jembrana, mulai disibukkan dengan menerima tamu yang datang berziarah. Dalam sehari kata H Abdul Halim, bisa sampai empat atau lima rombongan yang datang dan mereka mengaji dan membaca tahlil bersama-sama di rumah calon jamaah haji.
"Iya ini sudah tradisi secara turun temurun yang dilakukan masyarakat muslim Jembrana. Nanti pada saat keberangkatan mereka akan ikut melepas calon jamaah haji, biasanya sampai ke Pelabuhan Gilimanuk, tapi ada juga yang sampai ke Asrama Haji Sukolilo," katanya.