REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pada tahun ini jamaah haji di Sleman didominasi oleh jamaah berusia lanjut. Bahkan menurut Kepala Seksie Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Sleman, Silvia Rosetti, ada 80 persen jamaah berusia di atas 50 tahun.
Silvia mengaku kondisi tersebut cukup rentan terhadap penyakit. Pasalnya selain berusia sepuh, tak sedikit jamaah yang menderita gangguan kesehatan. "Seperti kelainan fungsi ginjal dan jantung," katanya, kemarin.
Maka itu, pihaknya meminta agar jamaah haji tetap menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. Jamaah diminta memperbanyak konsumsi air mineral agar tidak terserang dehidrasi. Mengingat suhu udara di Mekkah saat ini sangat panas, bisa mencapai 40 derajat celsius.
Guna mengantisipasi berbagai hal, panitia pelaksana haji telah menyediakan gelang identitas khusus bagi jamaah lansia dan penderita penyakit tertentu. Hal ini dilakukan agar jamaah tersebut lebih mudah terpantau selama menjalankan ibadah haji.
"Gelang akan diberikan petugas di Asrama Haji Donohudan sebelum keberangkatan," tutur Silvia.
Ia mengatakan, mendekati hari keberangkatan, seorang calon jamaah haji dari Kecamatan Sleman mengundurkan diri. Sehingga total calon jamaah haji asal Sleman hanya berjumlah 992 orang. Silvia mengatakan, calon jamaah haji tersebut membatalkan keberangkatan karena kondisi kesehatannya terus memburuk. Pasalnya yang bersangkutan mengidap kanker. Sehingga tidak memungkinkan untuk berangkat haji.
Adapun jamaah haji Sleman tahun ini terbagi menjadi enam kloter, dari 23 SOC sampai 29 SOC. Kloter 23 telah diberangkatkan pada Selasa (16/8). Sementara jamaah lainnya akan diberangkatkan pada hari selanjutnya sampai dengan Kamis (18/8).