REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kasi Pengawas Katering Daker Makkah, Evi Ruhama, mengatakan persiapan dapur katering sudah mencapai 70 persen. Berdasarkan hasil monitoring tim pengawas, tiga dari 23 perusahaan penyedia jasa katering jamaah Indonesia masih memiliki catatan karena belum bisa memenuhi permintaan sesuai isi perjanjian kontrak kerjasama.
"Dari hasil monitoring, persiapan katering sudah mencapai 70 persen," kata Evi dalam pertemuan dengan 23 perusahaan pelayanan jasa katering di Hotel Dar Hadi, Aziziah, Makkah, Selasa (16/8) malam waktu Arab Saudi.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menjalin kontrak kerjasama dengan 23 perusahaan penyedia jasa pelayanan katering. Sebanyak 11 dari 23 perusahaan baru tahun ini melayani katering jamaah haji Indonesia. Termasuk ketiga perusahaan yang menjadi catatan yakni Remas, Ruwad Makkah dan Syallal Asia.
Sementara, sebanyak 12 perusahaan tahun sebelumnya sudah melayani katering jamaah haji Indonesia sehingga tahun ini lebih siap. Evi pun menyebut tingkat kesiapan dari keduabelas perusahaan tersebut sudah 90 persen.
"Selain melayani katering pada masa haji, mereka juga melayani katering saat masa umrah. Jadi, mereka 90 persen sudah siap, kecuali bahan segar yang baru akan datang besok. Kalau bahan kering dan beku, semua sudah ada," kata dia.
Kadaker Tegur Tiga Perusahaan Katering
Terkait tiga perusahaan yang mendapat catatan, Evi mengatakan pihaknya masih memberi kesempatan hingga Rabu (17/8) ini. Evi berharap ketiganya bisa memenuhi isi perjanjian kontrak kerjasama yang sejauh ini belum bisa mereka penuhi.