Kamis 18 Aug 2016 16:21 WIB

Dewan: Tim Paspor dan Visa Haji Kurang Berkualitas

Calon jamaah haji asal Kabupaten Tegal antre menunggu pembagian visa di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (9/8).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Calon jamaah haji asal Kabupaten Tegal antre menunggu pembagian visa di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI — Anggota Komisi VIII DPR RI meminta kualitas tim divisi pembuat paspor dan visa lebih ditingkatkan agar dalam penyelenggaraan ibadah haji bisa lebih baik.

"Kami menyayangkan haji yang belum mendapatkan visa di beberapa embarkasi termasuk di Surakarta ini, setelah dilakukan penelusuran, ternyata tim divisi paspor dan visa yang kulitasnya kurang," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid, saat bersama rombongan melakukan kunjungan kerja di asrama haji Donohudan Embarkasi Surakarta, di Boyolali, Kamis (18/8).

Sodik Mudjahid selaku koordinator anggota Komisi VIII DPRI RI melakukan kunjungan kerja soal pelayanan terhadap calon haji Jateng DI Yogyakarta di asrama haji dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Sodik yang memimpin delapan anggota lainnya memantau dari pelayanan penerimaan dan pemberangkatan. Dia pun meninjau katering, penginapan, dan poliklinik kesehatan di asrama.

Rombongan Komisi VIII DPR RI tersebut juga sempat memberangkatkan calon haji kloter 24 asal Kabupaten Bantul dan Sleman DIY yang diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, pada pukul 09.40 WIB.

Terkait visa, Sodik mengatakan pihaknya  terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama meski Kemenag menyatakan calon haji gelombang pertama sudah dapat diberangkatkan seluruhnya sesuai jadwal Namun, kata dia, di dalamnya memang ada kekisruhan beberapa calon haji berangkat tidak sesuai jadwal. Panitia haji pun membuat kloter dadakan, sehingga ada beberapa calon haji terpisah dengan kelompoknya.

"Saya menyayangkan soal visa terjadi lagi tahun ini, karena sebelumnya juga hal yang sama. Seharusnya bisa belajar dari pengalaman peristiwa tahun lalu," kata Sodik. Oleh karena itu, pihaknya meminta Menteri Agama untuk mendekatkan lobi dengan Kedutaaan Besar Arab Saudi, dan para pejabat Kemenag juga meningkatkan pemantauan turun melihat langsung ke lapangan agar penyelenggaraan lebih baik.

"Kami telusuri ternyata permasalahnya kualitas tim divisi pembuat visa dan paspor yang kurang, dan jika perlu diganti timnya," katanya.Menurut dia, permasalahan visa haji sangat aneh. Kejadian ini tidak hanya di Embakarsi Surakarta, tetapi juga di daerah lain.

"Untuk menjamin gelombang kedua berjalan lancar dengan melobi ke Kedubes Arab Saudi di Jakarta. Namun, secara umum penyelenggaran tahun ini sudah baik," katanya.

Calon haji Embarkasi Surakarta sebelumnya sebanyak 9.124 jamaah asal Jateng dan DIY yang belum mendapatkan visa terutama keberangkatannya yang tergabung gelombang dua, sedangkan gelombang pertama sudah siap. Namun, calon haji asal Embarkasi Surakarta yang belum memegang visa tersebut beransur-ansur berkurang.

Menurut Kepala Sub Bagian Humas PPIH Embarkasi Surakarta, Agus Widakdo, dari laporan bagian dokumen Embarkasi Surakarta visa calon haji untuk gelombang dua sudah selesai semua dan jamaah diberangkatkan sesuai jadwal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement