REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Calon jamaah haji (Calhaj) dari berbagai negara mulai tampak memadati Masjidil Haram menjelang dimulainya puncak ibadah haji 1437 Hijriyah yang jatuh pada awal September.
Jumat siang waktu Arab Saudi, beragam jamaah dengan atribut-atribut negaranya tampak terlihat di antara para jamaah yang bersiap untuk mengikuti Shalat Jumat di Masjidil Haram.
Untuk jamaah perempuan, mereka dengan mudah dibedakan dari warna kerudung yang digunakan. Rombongan jamaah asal Bangladesh, misalnya, menggunakan beragam gradasi dari warna hijau, India menggunakan warna ungu, dan Sri Lanka menggunakan warna merah muda.
Beberapa calon anggota jamaah juga tampak memasang pita warna-warni di kerudung mereka. Sementara itu, jamaah haji perempuan asal Indonesia lazimnya menggunakan pakaian ihram berwarna putih dan dilengkapi dengan pasmina beragam warna yang menunjukkan embarkasi atau regu mereka.
Untuk jamaah pria, bagi yang mengenakan ihram karena sedang melakukan umrah wajib sebagai rangkaian ibadah haji mereka dapat dikenali dari warna tas ataupun stempel negara yang melekat di kain ihram mereka.Sementara bagi yang tidak sedang melakukan umrah dan datang ke Masjidil Haram untuk melakukan Shalat Jumat mereka pada umumnya mengenakan pakaian dengan warna senada dengan kerudung jamaah perempuan dari negaranya.
Jamaah dari beberapa negara misal Turki, Bangladesh, Malaysia dan Thailand terlihat telah berada di Mekkah sebelum kelompok terbang pertama jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dari Madinah yaitu pada Rabu (17/8) pukul 23.50 waktu Arab Saudi.
Hingga Jumat (19/8) dini hari, sebanyak 12 kelompok terbang atau sekitar 4.700-an jamaah telah tiba di Makkah setelah menyelesaikan ibadah Arbain atau shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi, Madinah.
Sementara itu mengingat ceramah Shalat Jumat disampaikan dalam bahasa Arab, jelang Shalat Jumat terdapat beberapa papan informasi di sekitar Masjidil Haram yang memberi tahu bahwa isi khutbah Jumat juga disiarkan dalam sejumlah bahasa yang lain antara lain Inggris, Urdu, Prancis dan Melayu.
Kabarnya sejak Juni tahun ini tersedia juga layanan dalam Bahasa Indonesia. Jamaah dapat mendengarkan terjemahan langsung melalui frekuensi radio yang sudah ditentukan dengan bantuan earphone.