REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Calon jamaah haji (calhaj) Kloter 02 Embarkasi Banjarmasin (BDJ) yang sudah berada di Makkah sejak Sabtu (20/8) lalu harus kembali ke Bir Ali, Madinah, untuk melakukan miqat pada Senin (22/8) ini. Rombongan berjumlah 42 orang ini tidak miqat saat bergerak menuju Makkah dari Madinah pada tiga hari lalu.
"Keputusannya tadi malam, jam tiga pagi kita ditelepon, dikabari kabar baik tersebut," kata Ketua Kloter BDJ 02, Khairannoor, ketika ditemui di Pemondokan 602 (Hotel Surra Man Raa), Sysia, Makkah, Arab Saudi, Senin (22/8) pagi waktu setempat.
Jamaah merasa bersyukur karena akhirnya kembali ke Bir Ali untuk melakukan miqat. Setelah shalat Subuh berjamaah, jamaah makan pagi di kantor Daker Makkah yang letaknya bersebelahan dengan pemondokan mereka. Jamaah kemudian dijadwalkan meluncur ke Bir Ali untuk melakukan miqat."Jamaah sangat bersyukur. Saya pun bersyukur karena semuanya sudah selesai," kata Khairannoor.
Hilmi (51), salah satu jamaah, juga merasa bersyukur dan mencoba mengambil hikmahnya. Saini, jamaah yang berprofesi sebagai guru, mengaku lapang ketika mendengar akan kembali ke Bir Ali untuk melakukan miqat.
Kronologis
Kepala Rombongan 01 Kloter BDJ-02, Nurfahmi Jawawi (51), menceritakan bahwa mereka berangkat dari Madinah pada Sabtu (20/8) sore pukul 17.00 waktu setempat. “Habis shalat Ashar, ketua kloter sudah bilang siap-siap ke Bir Ali,’’ kata Nurfahmi. "Saya pun sudah meminta jamaah mandi ihram dan berpakaian ihram.”
Nurfahmi membantah kabar yang menyebutkan masih ada jamaah yang mengenakan celana panjang alias belum berpakaian ihram. Mereka berangkat menuju Makkah dalam kondisi sudah berpakaian ihram semua.Rombongan Nurfahmi merupakan rombongan pertama dari tujuh rombongan kloter BDJ-02 yang berangkat menuju Makkah pada Sabtu itu.
"Di tengah jalan, bus tidak mampir di Bir Ali. Lalu, saya tanya ke sopir ‘aina Bir Ali (dimana Bir Ali)?’ kata Nurfahmi. ‘’Sopir bilang hunaka (masih jauh).’’
Khairannoor menambahkan bahwa dia yang berada di bus rombongan belakang, langsung menelepon petugas kesehatan di bus rombongan pertama, Laura Permata, ketika bus rombongan pertama tidak berhenti di Bir Ali. Sambungan telepon diserahkan ke sopir bus.
"Pembimbing ibadah sudah menelepon untuk kembali ke Bir Ali," katànya. "Tapi, sopir tidak mau disuruh kembali ke Bir Ali. Sopir katanya disuruh langsung ke Sysiah."