REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pasien penyakit jantung dan pernapasan mendominasi pasien rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Jumlah pasien terus bertambah sejak sepekan setelah kedatangan jamaah di Kota Makkah, Arab Saudi.
"Pasien yang dirawat di KKHI sebanyak 12 orang. Paling banyak karena gangguan pernafasan dan jantung," kata Ika Nurfarida, dokter yang jadi petugas kesehatan haji di Makkah, Selasa (23/8).
Enam pasien yang lain dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi di Mekkah karena gangguan jantung, dan satu pasien karena kanker.
Ia mengatakan sebagian besar pasien telah memiliki penyakit bawaan dari Tanah Air, seperti hipertensi, diabetes atau asma. Karena itu, menurut dia, faktor kelelahan dan kondisi cuaca menjadi pemicu utama kambuhnya penyakit tersebut.
Data sementara Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) menunjukkan bahwa mayoritas calon jamaah haji meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan jantung atau penyakit kardiovaskuler. Sedangkan untuk jamaah dengan risiko gangguan pernapasan, dokter petigas haji lainnya, Roni Permana menyarankan agar menghindari aktivitas berlebihan di luar ruangan untuk mencegah paparan debu yang dapat memicu infeksi saluran pernapasan.
Roni juga menganjurkan para jamaah yang telah memiliki penyakit bawaan untuk rajin meminum obat. KKHI Daker Makkah diperkuat oleh 241 orang tenaga kesehatan, terdiri dari 18 dokter spesialis antara lain penyakit dalam, paru, saraf, jiwa, bedah, anestesi, dan jantung. Selain itu ada 29 dokter umum, satu dokter gigi, 18 ahli sanitasi dan surveilans, 13 apoteker, 72 perawat. Mereka juga didukung dua tenaga gizi, satu rekam medis, dua petugas laboratorium, satu elektromedis, satu petugas rontgen, serta dua tenaga siskohatkes dan dua tenaga administrasi.
KKHI juga dilengkapi dengan fasilitas rawat jalan dan rawat inap. Sedangkan untuk rawat jalan, KKHI dilengkapi ruang kegawatdaruratan serta ruang observasi dan tindakan.
Lalu, untuk rawat inap terdapat ruang rapat inap laki-laki, perempuan dan penderita masalah emosiional dan perilaku. Hingga Senin (22/8) sebanyak 27.680 jamaah telah tiba di Makkah dari Madinah setelah menyelesaikan ibadah Arbain atau salat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi.