REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini calon jamaah haji dari Bandar Udara Hasanuddin Makassar dibuatkan jalur khusus dari Asrama Haji Sudiang menuju Bandara. Akses ini sangat menguntungkan bagi mereka karena mempersingkat waktu tunggu. Sebelum jalur khusus ini beroperasi, perjalan dari Asrama Haji Sudiang ditempuh sekitar 30 hingga 45 menit. Kini menjadi lebih singkat yakni maksimal 10 menit.
"Kita berusaha mempercepat akses jalan bagi jamaah yang mayoritas sudah sepuh," ujar Kepala Bidang Angkutan Keamanan, Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Kantor Otoritas Bandara Makassar Agus Sasongko, Jumat (26/8).
Embarkasi Haji Bandar Udara Hasanuddin pada Kamis (25/8) memberangkatkan kloter 12 jamaah haji 2016 yang berjumlah 462 orang. Jamaah diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-1112, pada pukul 18.05 waktu setempat yang dilepas oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, serta perwakilan dari PPIH di Asrama Haji, Sudiang, Makassar.
Pada pelepasan kloter 12 ini diberangkatkan sebanyak 452 orang. Rinciannya jamaah calon haji pria sebanyak 191 orang dan jamaah calon haji wanita sebanyak 261 orang. Pada musim haji tahun ini, Bandar Udara Hasanuddin memberangkatkan sebanyak 27 kloter, dengan jumlah calon jamaah haji dari beberapa daerah timur.
Antara lain untuk Sulawesi Selatan sendiri sebanyak 5.777 orang, Gorontalo sebanyak 724 orang, Sulawesi Tenggara sebanyak 1.347, Maluku 569 orang, Maluku Utara 853 orang, Sulawesi Barat 1.155 orang, Papua 853 orang, Papua Barat 569.
Sehingga total calon jamaah haji yang beranglat dari embarkasi Hasanuddin Makassar ada 11.827 orang calon jamaah haji. Dari 27 kloter ini, di bagi menjadi ua gelombang. Gelombang I (kloter 1 hingga 10) tanggal keberangkatan 9 hingga 22 Agustus 2016, dan gelombang II (kloter 11 hingga 27) tanggal keberangkatan 24 Agustus hingga 5 September 2016.
Airport Operation Departement Head Angkasa Pura, Jafar Marikar menambahkan, keberangkatan calon jamaah haji pada kloter 11 dan 12 relatif lancar. Ini terwujud karena kerja sama semua pihak.
"Selain akses jalan tembus yang lebih pendek, pada persiapan pemberangkatan haji ini juga di bentuk posko terpadu yang melibatkan Otoritas Bandara, TNI AU, KORAMIL dan kepolisian,"