REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menunaikan rukun Islam kelima, merupakan dambaan setiap umat Islam di dunia. Karenanya, haji kerap mengukir kenangan tak terlupakan bagi setiap yang menjalankannya. Tak terkecuali Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang, Tangerang, Ustaz Yusuf Mansur.
Ustaz Yusuf Mansur mengaku sangat bersyukur dapat melaksanakan ibadah haji tahun 2006 lalu bersama istri tercinta, Ustazah Siti Maemunah. Tokoh Perbukuan Indonesia ini mengungkapkan saat itu akibat sejumlah alasan, sudah hampir pasti ia gagal berangkat ke Tanah Suci.
"Alhamdulillah, saya dan istri bisa pergi ke Tanah Suci dengan keajaiban Allah SWT. Berkat sedekah, saya bisa melaksanakan ibadah hajai," ungkap Yusuf Mansur kepada Republika di sela-sela pembukaan Seminar Internasional Alquran di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (30/8).
Saat itu, lanjut Yusuf Mansur, ia merasakan betul Allah SWT memudahkan jalannya, sehingga bisa melaksanakan ibadah haji tanpa ada kekurangan. Kemudahan yang Ustaz Yusuf Mansur rasakan baik sebelum berangkat ke Tanah Suci, mau pun ketika berada di Tanah Suci. ''Kala itu terbilang jarang orang bisa pergi haji bersama pasangan,'' ujar Ustaz Yusuf Mansur.
Ia mengungkapkan, tantangan turut hadir dari pelaksanaan ibadah haji waktu itu, karena pada 2006 tengah ramai kabar jamaah haji kekurangan makanan di Arafah. Sekali lagi, Yusuf Mansur merasa sangat dimudahkan Allah SWT, karena ibadahnya terbilang lancar tanpa mengalami itu. "Alhamdulillah, Allah SWT memudahkan perjalanan ibadah haji kami," ujar Yusuf Mansur.
Terkait kenangan spiritual yang didapatkan, ia merasa semua jamaah haji pasti memiliki pengalaman spiritual masing-masing. Menurut Ustaz Yusuf Mansur, yang terpenting adalah mereka yang telah melaksanakan ibadah haji, sudah menjadi orang yang benar-benar baru saat pulang.