Selasa 06 Sep 2016 02:55 WIB

Pemimpin Iran Kecam Pengelolaan Ibadah Haji

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nidia Zuraya
Suasana Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi
Foto: ROL/Sadly Rachman
Suasana Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh pemerintah Arab Saudi membunuh jamaah haji yang terluka saat insiden haji tahun lalu. Hal itu dikarenakan penanganan jamaah yang terluka dan dianggap tidak manusiawi.

"Saudi dengan kejam dan tanpa perasaan mengunci mereka yang terluka bersama jenazah di kontainer, bukan memberikan perawatan medis dan membantu mereka atau setidaknya melepaskan dahaga mereka. Mereka (pemerintah Arab Saudi) membunuh mereka," kata Khamenei seperti dilansir New York Times, Senin (5/9).

Khamenei, turut menyalahkan Arab Saudi atas insiden runtuhnya derek yang sebelumnya terjadi di Makkah, dengan korban jiwa sekitar 111 orang. Namun, Khamenei tidak memberikan bukti apapun atas tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada pemerintah Arab Saudi tersebut.

September 2015, insiden yang terjadi di Mina menewaskan sedikitnya 2.426 jamaah haji, dengan 464 orang di antaranya merupakan warga Iran. Iran memang telah menyalahkan bencana itu akibat kesalahan penanganan Arab Saudi mengurusi ibadah tahunan umat Islam tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, mengaku telah membentuk komite khusus untuk menyelidiki masalah tersebut. Bahkan, ia sempat menuturkan akan membawa masalah itu ke forum internasional, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Insiden di Mina memang meninggikan lagi ketegangan Iran dan Arab Saudi, saingan regional yang kembali berada pada sisi berlawanan seperti di perang saudara Suriah dan Yaman. Kedua negara memutuskan hubungan diplomatik pada Januari lalu, setelah Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah terkemuka di Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement