REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mewaspadai titik krusial pemulangan kloter-kloter awal pada 17 September.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kepulangan kloter-kloter awal sering kali mengalami delay karena waktunya tersita oleh pemeriksaan bagasi jamaah yang umumnya overweight (kepenuhan).
‘’Karena itu, pemeriksaan bagasi jamaah jangan dilakukan di bandara. Apalagi, madinatul hujjaj sudah tidak digunakan lagi tahun ini,’’ kata Menag Lukman di Aziziah, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/9).
Menurut Menteri Agama, sekitar dua hari sebelum jadwal kepulangan, proses pemeriksaan koper jamaah sudah mulai dilakukan di hotelnya masing-masing. ‘’Sehingga, itu tidak akan membuat jadwal penerbangan mengalami delay,’’ kata menag menjelaskan.
Lukman mengatakan petugas haji Indonesia yang akan melakukan pemeriksaan koper-koper jamaah. Dengan proses pemeriksaan koper sudah dilakukan sejak di hotel, koper jamaah saat di bandara tidak perlu lagi dibuka karena terdeteksi barang bawaan larangan seperti air zamzam atau kopernya overweight.
Koper jamaah sudah steril guna mengantisipasi keterlambatan penerbangan yang selalu muncul pada kloter-kloter awal pada fase pemulangan.
Karena, delay penerbangan biasanya selalu terkait dengan overweight bagasi jamaah karena mereka belanja berbagai macam oleh-oleh dan menyimpan air zamzam yang dimasukan dalam koper dan lain sebagainya.