REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Dua Naib (wakil) Amirul Haji, KH Miftahul Akhyar dan KH Marpuji Ali, melakukan kunjungan ke pemondokan jamaah di Hotel Nasamat Al Khair, Mahbas Jin, Makkah, Selasa (6/9). Dalam kunjungannya tersebut, keduanya berbagi pengalaman dan hikmah dari ibadah haji.
KH Miftahul Ahyar berpesan tentang hikmah haji. Menurutnya, wukuf bukan sekadar datang, duduk, dan diam di Arafah. ‘’Tetapi merupakan proses perenungan diri untuk mengetahui hakikat siapa diri kita sesungguhnya,’’ katanya.
Karena itu, kata kiai Miftahul Akhyar, ketulusan dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah haji menjadi faktor penting. Segala bentuk identitas yang menjadi pembeda satu dengan yang lain harus sudah dilepaskan pada saat niat berihram pada miqat. “Usai haji, harus ada perubahan signifikan dari yang kurang baik menjadi lebih baik lagi,’’ katanya.
Sementara KH Marpuji Ali menekankan pentingnya kerjasama antara ketua rombongan dan regu dalam menjalankan prosesi haji. Jamaah diminta untuk mematuhi seluruh ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar pelaksanaan ibadah haji berjalan baik dan lancar.
‘’Ketua rombongan dan ketua regu adalah pemimpin yang mempunyai tugas mulia membantu kesuksesan dalam pelaksanaan ibadah haji,’’ kata KH Marpuji. ‘’Karena itu, mereka harus amanah dan ikhlas dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin pada kelompok kecil sebelum memimpin masyarakat yang lebih besar.’’
Anggota Amirul Haj lainnya juga melakukan kunjungan ke pemondokan jamaah. KH Hasanuddin AF, KH Muhammad Siddik, dan Anung Sugihantono di Hotel Durat Al Aseel Modern di wilayah Mahbas Jin. Sedangkan KH Ahmad Bagja dan KH Masyhurul Khamis memberikan tausiah di Hotel Sakab Al Barakah di wilayah Aziziah.
Sekretaris Amirul Haj, Mahsusi, mengatakan pelaksanaan visitasi pemantapan bimbingan ibadah adalah bagian dari program dan tugas Amirul Haj. Tim Amirul Haj dibagi beberapa kelompok untuk melakukan pemantapan bimbingan ibadah, memberikan motivasi, serta penguatan pemahaman manasik dan persiapan Armina kepada seluruh jamaah.