REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Anggota rombongan Amirul Haj, Anung Sugihantono, mengimbau, jamaah sebaiknya tidak menggunakan sandal jepit saat melaksanakan ibadah Arafah-Muzdalifah-Mina. Namun, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes ini meminta agar jamaah sebaiknya menggunakan slop atau sejenisnya.
"Sandal jepit lebih tepat digunakan untuk perjalanan jarak pendek, bukan untuk jarak jauh. Jadi awas jangan gunakan sandal jepit," kata Anung ketika memberikan tausiyah di pemondokan haji di wilayah Aziziah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/9).
Anung mengatakan, penggunaan sandal jepit dikhawatirkan justru akan mengganggu kesehatan seperti cedera lecet. Namun, jika sudah biasanya menggunakan sandal jepit, jamaah diimbau untuk bisa menyiasatinya. "Jamaah wanita bisa menggunakan kaos kaki untuk menyiasatinya, sementara jamaah laki-laki bisa menggunakan plester atau pelindung jari-jari kaki," ujarnya seperti dilaporkan Wartawan Republika Didi Purwadi dari Makkah.
Anung berpesan, agar jamaah haji memperhatikan faktor kesehatan diri. Pasalnya, jamaah sendirilah yang paling tahu tentang kondisi kesehatan dirinya. Kondisi fisik setiap jamaah berbeda-beda sehingga perlakuannya pun berbeda.
Terakhir, jamaah haji Indonesia diimbau untuk mengenal dengan baik dokter yang ditugaskan di masing-masing kloter. "Ini agar jamaah mudah berkonsultasi dan meminta pertolongan di saat-saat yang sangat dibutuhkan," katanya.