REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim Kesehatan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi menemukan adanya banyak lalat di padang Arafah saat mereka melakukan tinjauan lapangan pada beberapa hari lalu. Guna mengantisipasi penyakit akibat lalat Arafah tersebut, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh jamaah haji Indonesia.
‘’Kalau makan makanan atau buah-buahan, pastikan langsung dihabiskan,’’ kata Tenaga Kesehatan Haji Indonesia, dr Tunggul Birowo, ketika ditemui di Daker Makkah, Syisyah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Didi Purwadi, Jumat (9/9).
Tunggul mengatakan makanan harus dihabiskan karena makanan sisa bisa mengundang lalat datang. Tidak tertutup kemungkinan lalat akan ‘menularkan’ bibit penyakit pada makanan yang tidak langsung dihabiskan tersebut. Dan jika makanan itu dimakan oleh jamaah, maka berpotensi menimbulkan penyakit.
Dia mengatakan lalat biasanya bisa menimbulkan penyakit diare. Lebih jauh, penyakitnya bisa sampai penyakit disentri. ‘’Biasanya lalat menyebabkan penyakit diare hingga ke arah disentri,’’ kata Tunggul yang ditempatkan di kloter JKG-39 ini.
Tips lainnya atau tips kedua yakni jamaah harus benar-benar bisa menjaga hiegenitas. Caranya yakni cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Karena tidak boleh mencuci dengan sabun wangi karena dalam kondisi berihram, jamaah bisa mencuci tangan dengan air yang mengalir.
Tips yang ketiga adalah pastikan makanan yang akan dimakan itu tidak dihinggapi lalat. Kalaupun ada buah-buahan yang dimakan langsung tanpa harus dikupas, pastikan buah tersebut dicuci dahulu.
Kapus Kesehatan Haji Kemenkes, Muchtaruddin Mansyur, mengatakan diare merupakan salah satu penyakit yang patut diwaspadai. Tim kesehatan sudah menyiapkan obat-obatan standar mulai dari obat penghilang rasa sakit, demam hingga diare.