Sabtu 10 Sep 2016 19:20 WIB

Jamaah Pulang Kloter Awal, Sebaiknya Pilih Nafar Awal

Rep: didi purwadi/ Red: Damanhuri Zuhri
Jamaah haji dari berbagai negara dalam proses melempar jumrah di Mina.
Foto: Xinhua
Jamaah haji dari berbagai negara dalam proses melempar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH  -- Data sementara menunjukkan sebanyak 63.301 jamaah haji Indonesia memilih nafar awal. Sementara, sebanyak 62.991 memilih nafar tsani atau nafar akhir.

‘’Data ini masih data sementara. Datanya masih terus berkembang,’’ ungkap Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, ketika ditemui di Daker Makkah, Syisyah, Arab Saudi, Sabtu (10/9) dinihari waktu Saudi.

Nafar awal yakni jamaah hanya melontar jumrah di tanggal 10, 11, 12 Dzulhijah. Mereka hanya dua malam menginap di Mina dan meninggalkan Mina menuju Makkah 12 Dzulhijah sebelum matahari terbenam. Total krikil yang dilontar jama’ah nafar awal adalah 49 butir.

Sementara, nafar tsani atau nafar akhir yakni jamaah melontar jumrah pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 dzulhijah dengan total batu yang dilontar sebanyak 70 butir. Mereka menginap di Mina selama tiga malam dan meninggalkan Mina menuju Makkah pada 13 Dzulhijah.

Arsyad mengatakan panitia telah mengimbau jamaah pemulangan kloter awal sebaiknya memilih nafar awal. Karena, dengan pemulangan kloter awal pada 17 September, maka jamaah nafar awal hanya punya waktu tiga hari untuk mempersiapkan segalanya. Sementara, waktu semakin sempit jika jamaah pulang kloter awal memilih nafar tsani yang hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan kepulangan.

Pemulangan kloter-kloter awal pada 17 September memang menjadi titik krusial. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kepulangan kloter-kloter awal sering kali mengalami delay karena waktunya tersita oleh pemeriksaan bagasi-bagasi jamaah yang umumnya overweight (kepenuhan).

Karena itu, pemeriksaan bagasi jamaah tidak dilakukan di bandara. Sekitar dua hari sebelum jadwal kepulangan, proses pemeriksaan koper jamaah sudah mulai dilakukan di hotelnya masing-masing, Sehingga, itu tidak akan membuat jadwal penerbangan menjadi mengalami delay.

Petugas haji Indonesia yang akan melakukan pemeriksaan koper-koper jamaah. Dengan proses pemeriksaan koper sudah dilakukan sejak di hotel, koper jamaah saat di bandara tidak perlu lagi dibuka-buka karena terdeteksi barang bawaan larangan seperti air zamzam atau kopernya overweight.

Total jamaah haji Indonesia berjumlah 154.441 orang dan 1.915 petugas kloter. Mereka tergabung dalam 387 kloter dan diberangkatkan sejak 9 Agustus lalu. Sebanyak 212 kloter mendarat di Madinah pada pemberangkatan gelombang pertama, sedangkan 175 lainnya mendarat di Jeddah pada pemberangkatan gelombang kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement