REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Anung Sugihantono, mengatakan ada sebanyak 127 orang yang menjalani safari wukuf. Mereka dijadwalkan tiba di Arafah pada pukul 12.15 waktu Saudi atau bertepatan masuknya waktu shalat dzuhur.
"Kita akan berangkatkan sekitar jam 10an. Kira-kira tiba di sini sekitar waktu shalat dzuhur," kata Anung ketika dihubungi di KKHI Arafah di tenda Maktab 07, Arafah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Didi Purwadi, Ahad (11/9) pagi waktu setempat.
Anung mengatakan jamaah safari wukuf tidak akan lama-lama berada di Arafah. Mereka kemungkinan hanya minimal sekitar 18 menitan berada di Arafah setelah tergelincirnya matahari. Hanya sebagai syarat mengugurkan rukun haji yang bisa membatalkan haji jika tidak dilakukan.
Sebanyak 127 jamaah safari wukuf itu rinciannya 90 jamaah dalam posisi duduk dan 47 orang dalam posisi berbaring.
"Itu data yang kita rekap hingga pagi (Ahad) pukul tujuh," katanya.
Jamaah safari wukuf tersebut dibawa dengan 10 bus yang sudah didesain sesuai kebutuhan pasien. Empat bus didesain untuk jamaah dalam posisi berbaring, sisanya dikonstruksikan untuk jamaah dalam posisi duduk.
"Tiap bus ada sekitar satu atau dua petugas kesehatan. Ada juga pembimbing ibadahnya," katanya.
Anung mengatakan jamaah safari wukuf dalam posisi berbaring rata-rata pasien perawatan ICU, gagal jantung, cuci darah dan alasan-alasan medis lainnya. "Ada juga pasien patah tulang yang tidak bisa didudukan," katanya.