Ahad 11 Sep 2016 16:46 WIB

127 Jamaah Haji Melakukan Safari Wukuf

jamaah haji yang sakit dibawa ke kendaraan ambulan.
Foto: Republika/Amin Madani
jamaah haji yang sakit dibawa ke kendaraan ambulan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengungkapkan, jumlah jamaah haji Indonesia yang harus melakukan safari wukuf sebanyak 127 orang.

"127 orang jamaah haji disafariwukufkan, dengan rincian 90 orang dalam posisi duduk dan 37 orang dalam posisi berbaring," ungkap Anung di Arafah, Ahad (11/9). Sedang, jumlah jamaah haji yang badal haji dengan alasan kesehatan ada 32 orang.

Safari wukuf adalah kegiatan membawa jamaah yang sakit menuju Arafah dengan menggunakan moda transportasi. Setelah berhenti sejenak, jamaah yang sakit kembali dibawa ke fasilitas kesehatan. Sementara badal haji adalah mewakilkan haji seseorang yang tidak mampu lagi berhaji atau telah meninggal.

Untuk mengangkut mereka ke Padang Arafah, menurut Anung, tim kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi menggunakan 10 bus yang terdiri dari enam bus untuk jamaah yang dapat duduk dan empat bus untuk jamaah yang harus berbaring.

Sebagai tambahan, kata dia, terdapat enam ambulans yang disediakan KKHI untuk keperluan tersebut. Terdapat juga 20 ambulans sumbangan Muassasah atau pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji.

Sebelumnya, Anung menjelaskan secara umum ada tiga kategori jamaah. Kelompok satu adalah kelompok yang bisa dikelola oleh dokter kelompok terbang (kloter) yang artinya jamaah yang sehat.

Kelompok dua adalah jamaah yang masih bisa dikelola dokter kloter tapi dengan pendampingan khusus jadi jamaah yang sakit tapi masih bisa dikelola dokter kloter. Kelompok ketiga adalah jamaah yang harus melakukan safari wukuf. Sisanya, adalah mereka yang harus dibadalhajikan karena sudah tidak mampu lagi melakukan ibadah.

Selama di Arafah, jamaah akan mengikuti shalat subuh berjamaan dan kultum dari anggota Amirul Haj Masyhuril Khamis sebelum rangkaian kegiatan wukuf yang dimulai pada 10.30 waktu Arab Saudi.

Rangkaian acara itu dibuka dengan doa dan talbiyah, sebelum dilanjutkan dengan sambutan dari Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Acara diperkirakan selesai pukul 12.15 waktu Arab Saudi.

Saat puncak wukuf yakni tergelincirnya matahari atau waktu dzuhur, acara diisi dengan khutbah wukuf yang disampaikan naib Amirul Haj yang juga wakil rais am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar.

Seusai salat Dzuhur dan Ashar, para jamaah diberikan kesempatan untuk beribadah sendiri-sendiri. Pada kesempatan itu, menurut Konsultan Bimbingan Ibadah PPIH Daerah Kerja Mekkah Prof. Aswadi, jamaah hendaknya memanjatkan doa, zikir, membaca Alquran serta melakukan introspeksi diri. "Wukuf itu adalah berhenti meninggalkan yang buruk menuju yang baik," katanya menerangkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement