Ahad 11 Sep 2016 18:48 WIB

Lepaskanlah dan Gantilah dengan Kain Putih Sederhana

Ilustrasi Jabal Rahmah di Arafah (Foto & Editing: Yogi Ardhi/Republika
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ilustrasi Jabal Rahmah di Arafah (Foto & Editing: Yogi Ardhi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Khatiba Khutbah Wukuf di Arafah, KH Miftahul Akhyar mengatakan pertunjukan haji sesungguhnya bermula di Miqat. Disinilah sang aktor (manusia) harus berganti pakaian.

"Kini lepaskanlah pakaianmu itu dan tanggalkan di miqat! Gantilah dengan kain putih yang sederhana," KH Miftahul Akhyar dalam khutbah wukuf di padang Arafah, Makkah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Didi Purwadi, Ahad (11/9).

KH Miftahul Akhyar mengatakan pakaian harus ditanggalkan dan diganti kain putih sederhana karena pakaian akan menutupi diri dan watak manusia. Pakaian melambangkan pola, prefensi, status dan perbedaan-perbedaan tertentu.

Pakaian melahirkan "batas" palsu yang menyebabkan perpecahan diantara umat manusia. Dan hampir pasti perpecahan ini melahirkan diskriminasi.

"Selanjutnya dari perpecahan itu akan timbul konsep 'aku', bukan konsep 'kami atau kita'," katanya.

"Konsep 'Aku' dipergunakan dalam konteks-konteks seperti rasku, kelasku, kelompokku, kedudukanku, keluargaku, nilai-nilaiku."

Konsep 'Aku' bukan sebagai manusia. Jadilah umat manusia terpecah-pecah menjadi berbagai ras, nasionalisme, kelas, subkelas, kelompok, dan keluarga yang masing-masing diantaranya memiliki status, nilai, nama, dan kehormatannya sendiri.

"Tetapi apa gunanya semua itu dimiliki? Yang tidak lain hanya untuk menonjolkan diri sendiri yang tertutup oleh lapisan 'bedak' yang amat tebal itu," kata KH Miftahul Akhyar.

"Jadi, lepaskanlah pakaianmu itu dan tanggalkan di miqat! Gantilah dengan kain putih yang sederhana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement