Ahad 11 Sep 2016 20:00 WIB

Wukuf di Arafah Gambaran Mini Padang Mahsyar

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, berbincang dengan jurnalis Media Center Haji (MCH) di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/9) malam. (Republika/Didi Purwadi)
Foto: Republika/Didi Purwadi
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, berbincang dengan jurnalis Media Center Haji (MCH) di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/9) malam. (Republika/Didi Purwadi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan wukuf di Arafah merupakan gambaran mini suasana padang mahsyar nanti. Suasana dimana hanya amalan soleh yang akan membantu kita

"Suasana wukuf di Arafah menggambarkan Padang Mahsyar yang akan dihadapi seluruh umat manusia dalam skala mini," kata Menag Lukman saat memberikan pidato pembukaan di Masjid Maktab 07, Padang Arafah, Makkah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Didi Purwadi, Ahad (11/9).

"Hari ketika mulut telah dikunci, tapi tangan dan kaki yang nanti bersaksi, di depan Pengadilan Ilahi tentang amal baik dan amal buruk selama hidup di dunia yang fana ini," katanya menyitir isi surat Yasin ayat 65.

Menag pun mengatakan haji merupakan syiar Islam terbesar. Tidak ada peristiwa yang menandingi ibadah haji yang menghimpun jutaan umat manusia dari berbagai suku bangsa dan negara di seluruh dunia untuk hadir dan berkumpul secara serentak di tempat yang sama dalam waktu bersamaan.

"Haji merupakan prosesi keagamaan terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan sejak dari masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang," katanya.

Menag berharap seluruh jamaah haji meraih haji mabrur. Kemabruran haji dapat dilihat dari dua dimensi yaitu hablum minallah dan hablum minannas.

Dalam konteks hablum minallah, kemabruran haji tercermin dari meningkatnya keimanan, ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Sedang dalam konteks hablum minannas, kemabruran haji tercermin dari semakin meningkatnya keshalehan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement