Ahad 11 Sep 2016 20:25 WIB

Makna Wukuf di Armina

Wukuf/Ilustrasi
Foto: Antara
Wukuf/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Khatib Wukuf Arafah, KH Miftahul Akhyar mengatakan prosesi haji melewati tiga tahapan yang harus disinggahi (wukuf) yakni tahapan Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Persinggahan di tiga tahapan itu sesungguhnya cerminan tiga tahapan perjalanan manusia menuju Allah SWT.

"Haji adalah gerakan dan perjalanan kita kembali kepada Allah SWT. Ada beberapa tahap (Arafah, Masy'aril Haram dan Mina) yang kesemuanya harus kalian lalui," kata KH Miftahul Akhyar dalam khutbah wukuf di padang Arafah, Makkah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Didi Purwadi, Ahad (11/9) siang selepas dzuhur waktu Saudi.

Jamaah harus berhenti dan singgah di Padang Arafah, Masy'aril Haram dan Mina. Faktor pentingnya pada penekanan bahwa jamaah harus singgah (wukuf) di ketiga tahapan ini.

"Alasannya tidak sederhana," kata KH Miftahul Akhyar. "Apakah arti dari tahapan tersebut?"

KH Miftahul Akhyar mengatakan Allah SWT telah menganugerahkan masing-masing nama nan mulia pada ketiga tahapan tersebit. Arafah berarti 'pengetahuan' dan 'sains', Masy'ar berarti 'kesadaran' dan pengertian', serta Mina berarti 'cinta' dan 'keyakinan'.

Berhenti (wukuf) di Arafah dimulai di siang hari tanggal 9 Dzulhijjah ketika matahari sedang terik-teriknya. Hikmahnya agar jamaah memperoleh kesadaran, wawasan, pengetahuan di siang hari.

"Begitu matahari terbenam, maka wukuf di Arafah itu pun berakhir," katanya. "Bersama-sama dengan matahari padang Arafah terbenam, para hujjaj pun bergerak ke arah barat."  

Para hujjah terus bergerak hingga sampai ke Masy'aril Haram (Muzdalifah) atau negeri 'kesadaran'. "Sesudah tahap 'pengetahuan' adalah tahap 'kesadaran'," kata KH Miftahul Akhyar.

Jika padang Arafah merupakan tahap pengalaman dan obyektivitas, maka Masy'ar adalah tahap wawasan dan subyektivitas. Arafah adalah tahap pemikiran yang bersih dari penyelewengan dan penyakit, maka Masy'ar adalah tahap kesadaran yang penuh dengan tanggung jawab, kesucian, dan kesalehan.

"Lalu kalian melanjutkan perjalanan ke Mina (cinta hakiki)," katanya. "Inilah sebuah kesadaran yang lahir dari pengetahuan dan sarat dengan cinta."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement