Senin 12 Sep 2016 18:23 WIB

Tenda Arafah Sempat tidak Ada Penutup Depannya

tenda arafah (ilustrasi)
Foto: Republika/ Amin Madani
tenda arafah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --  Sebagian besar jamaah haji Indonesia mengaku puas dengan pelayanan selama mereka berada di tenda Arafah sejak Sabtu (10/9) pagi hingga Ahad (11/9) malam. Meski ada insiden listrik padam dan penutup tenda, jamaah mengaku puas dengan pelayanan terutama menu kateringnya.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, melakukan kunjungan ke tenda-tenda jamaah di Arafah sejak tiba Sabtu sore. Maktab 07 yang diantaranya berisikan jamaah dari kloter JKG-39 dan SOC-63 menjadi titik pertama yang dikunjungi Lukman.

Berdasarkan laporan yang didengar langsung dari jamaah, Menag mengaku semua dalam kondisi bagus. ‘’Alhamdulillah, sejauh ini listrik terpasang semua, tenda terpasang, karpet semuanya terpasang, waterfan juga," ujarnya.

Namun, Menag Lukman mendapati temuan berbeda ketika melakukan kunjungan ke Maktab-18 pada malam selepas Isya. Beberapa tenda tidak ada penutup depannya sehingga jamaah tidur dalam kondisi terbuka sehingga orang yang berjalan di depannya bisa melihatnya.

Beberapa kloter mensiasatinya dengan memasang kain jarik atau kain sarung untuk dijadikan penutup tenda. ‘’Iya, kami tutup dengan sarung. Karena, kalau tidak ada penutupnya, kita jadi risih karena depannya kan tenda pria,’’ kata Penny (43) dari kloter JKS-05.

Tidak adanya tenda juga membuat angin malam bisa masuk ke tenda jamaah tanpa ada penghalang. Ketika melihat kondisi tersebut, Menag langsung berjanji akan meminta Muassasah segera memasang tenda penutup. ‘’Ini kenapa ngga ada penutupnya?’’ kata Menag ketika meninjau tenda di Maktab 18. ‘’Tenda ini seharusnya ada penutupnya, saya akan bilang ke pihak Muassasah untuk segera menutupnya.’’

Muassasah Asia Tenggara yang mewakili pemerintah Saudi dalam urusan pelayanan haji langsung memenuhi permintaan Menag. Ketika ditinjau pada pagi hari, seluruh tenda dalam kondisi sudah terpasang penutup depannya. ‘’Penutup tenda sudah langsung dipasang sekitar jam 11 malam setelah kunjungan pak menteri,’’ kata Memen (43) jamaah asal Tangerang.

Namun Muassasah berkilah mereka tidak memasang penutup tenda karena hal tersebut merupakan permintaan dari jamaahnya sendiri. ‘’Ketika mau dipasang penutup, ada jamaah yang menolak karena alasannya gerah,’’ kata Ketua Muassasah Asia Tenggara, Muhammad Amin Indragiri, ketika dikonfirmasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement