Selasa 13 Sep 2016 08:05 WIB

Cara Umat Islam Seluruh Dunia Rayakan Idul Adha

Wanita-wanita Palestina berdoa setelah shalat Idul Adha di daerah Suq Nusirot, Gaza Tengah, Jumat (25/10)
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Wanita-wanita Palestina berdoa setelah shalat Idul Adha di daerah Suq Nusirot, Gaza Tengah, Jumat (25/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, Senin, sebagai salah satu dari dua perayaan penting dalam kalender hijriah.

Menandai ketebalan iman Ibrahim atau Abraham untuk mengorbankan anaknya sesuai perintah Tuhan, umat Islam merayakannya dengan memotong binatang seperti domba dan kambing. Daging hewan kurban tersebut dibagikan kepada keluarga, teman, dan juga disumbangkan kepada warga miskin.

Pemeluk agama Islam di seluruh dunia merayakannya dengan menjadi jemaah haji ke Mekkah, Arab Saudi. Rakyat Palestina berbondong-bondong ke Masjidil Aqsha di Jerusalem untuk beribadah.

Di Irak, aparat berwenang menerapkan standar keamanan selama perayaan tersebut dengan menggeledah anggota jemaah yang memasuki masjid Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani di Baghdad.

Presiden Suriah Bashar Al Assad melakukan shalat Id di masjid kota satelit Daraya, Damaskus, yang sempat dikuasai pemberontak dan kemudian menyerah pada pemerintah tahun lalu, demikian laporan media negara setempat.

Di Asia, puluhan ribu orang meninggalkan Dhaka, Ibu Kota Bangladesh, kereta api dan kapal penyeberangan dipenuhi para penumpang pulang kampung merayakan lebaran Idul Adha dengan keluarga dan rekan-rekan.

Sementara di Ibu Kota Indonesia di Jakarta, umat Islam menghadiri shalat Idul Adha. Perayaan tersebut juga dirayakan umat Islam di benua Afrika seperti Somalia dan Kenya menghadiri shalat berjamaah.

Di Rusia, ribuan muslim berkumpul untuk shalat Ied di Moskow. Sedangkan di Inggris, Perdana Menteri Theresa May mengeluarkan pesan melalui video kepada komunitas muslim di negara tersebut.

"Saya bangga atas kontribusi muslim Inggris menjadikan negara ini dan bangga bahwa Inggris menjadi rumah bagi orang-orang yang hidup dengan berbagai latar belakang," ujar perdana menteri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement