REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kloter awal pemulangan jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan pada Sabtu (17/9). Sekitar dua hari sebelum pemberangkatan yakni Kamis (15/9) ini, penimbangan bagasi koper jamaah akan dilakukan.
"Penimbangan bagasi koper besar akan dilakukan dua hari sebelum jadwal kepulangan," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Nurul Badruttaman, di Mina pada Rabu (14/9).
Dia mengatakan, jamaah haji diimbau untuk mentaati peraturan penerbangan. Di antaranya tidak memasukkan air zamzam ke dalam bagasi koper besar.
Nurul mengatakan jamaah membawa barang bawaan dalam koper besar maksimal 32 kg. Sedangkan tas tentengan maksimal 7 kg. Jamaah tidak perlu membawa air zamzam karena akan mendapatkan air zamzam lima liter yang akan dibagikan nanti sesampainya di debarkasi masing-masing.
Nurul pun meminta para petugas agar lebih intensif dan masif untuk mensosialisasikan terkait ketentuan berat barang bawaan jamaah tersebut. Oleh karena itu, tim petugas haji dari sektor-sektor dan Daker Makkah sebagai ujung tombak mesti mengantisipasi terkait barang bawaan jamaah.
Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan saat penimbangan barang di pemondokan. Hal ini dilakukan karena tahun ini check-in barang akan langsung dilakukan di bandara.
"Tahun ini ada perubahan di mana tidak ada lagi city check in. Maka semua barang akan di kirim langsung ke bandara. Kalau di bandara, artinya barang tersebut akan dicek oleh pihak keamaanan Arab Saudi," kata Arsyad.
Dia melanjutkan, jika tidak sesuai aturan, maka barang bawaan jamaah akan langsung dikeluarkan oleh petugas keamanan dari Arab Saudi. PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi terus mensosialiasikan agar jamaah tidak membawa barang terlarang dalam koper, termasuk air zamzam. Pemeriksaan barang akan dilakukan dengan ketat bersamaan dengan penimbangan barang di pemondokan.