Kamis 15 Sep 2016 23:41 WIB

Jamaah Haji RI Berharap Jatah Air Zamzam Ditambah

Jamaah saat minum air zamzam di Masjidil Haram, Makkah
Foto: ROL/Sadly Rachman
Jamaah saat minum air zamzam di Masjidil Haram, Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sejumlah jamaah mengaku patuh dengan larangan tidak membawa air zam zam dalam kopor. Namun jamaah berharap pemerintah dapat menambah jatah air zamzam yang diperoleh. Tahun ini jatah air zamzam sebanyak lima liter per orang.

"Kami patuh karena itu aturan. Tapi kalau hanya lima liter itu kurang, saya harap ada solusi dari pemerintah karena kita tidak boleh membawa sendiri," kata seorang jamaah dari kelompok terbang (kloter) 42 embarkasi Surabaya,Mulyono di Mahbas Jin, Mekkah, Kamis.

Mulyono mengaku pada 2007, saat pertama kali berhaji, ia masih memperoleh jatah 10 liter air zam zam. "Masih boleh bawa sendiri juga ke pesawat asal dikemas rapi," katanya.

Ia mengaku pada 2007 bisa membawa pulang 25 liter air zamzam. Sementara itu, Nurhayati (44), jamaah dari embarkasi Padang, mengatakan bahwa air zamzam adalah oleh-oleh haji yang paling dinantikan.

"Bukan sajadah atau kerudung tapi air zamzam. Kalau lima liter kurang. 10 liter juga sebetulnya kurang," katanya.

Walau begitu, ia mengaku akan mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak membawa air zamzam ke kopor. "Saya patuh karena katanya bisa berbahaya," ujarnya.

Baca juga, Arsyad: Masih Ada Jamaah Masukan Air Zamzam ke Koper.

Hal yang sama dikemukakan oleh Zulkifli (55), jamaah dari embarkasi Jakarta Bekasi. "Kami harus taat karena dari pemerintah. Karena katanya untuk keselamatan seluruh jamaah. Jadi kami patuh. Tidak akan melanggar karena demi keamanan," katanya.

Namun sebagaimana sejumlah jamaah yang lain ia berharap jatah air zamzam dapat ditambah atau pemerintah memberi solusi agar mereka bisa mendapatkan lebih dari lima liter.

Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah melakukan sosialisasi berjenjang kepada kepala sektor hingga ketua regu bahwa jamaah dilarang membawa air zamzam dalam kopor karena akan membahayakan penerbangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement