REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Ketua Panita Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Batam Marwin Djamal memastikan air zamzam jamaah sudah tiba di daerah masing-masing Air zamzam didistribusikan lebih dulu oleh maskapai Saudi Airlines.
"Air zamzam sudah sampai di daerah, langsung ke panitia di daerah," kata Marwin Djamal di Batam Kepulauan Riau, Jumat (16/9).
Air suci itu diberikan kepada jamaah saat tiba di daerah masing-masing. Jadi, jamaah tidak perlu repot menggotong galon air zamzam dalam penerbangan dari Tanah Suci ke Bandara Hang Nadim Batam, kemudian penerbangan selanjutnya ke daerah masing-masing.
Sekretaris PPIH Debarkasi Hang Nadim Batam Syahbudi menjelaskan maskapai Saudi Airlines mulai mendistribusikan air zamzam pada gelombang II pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci. Air zam-zam yang dikemas dalam galon berkapasitas lima liter itu dikirim menggunakan pesawat Saudi Airlines yang kosong, setibanya dari Jeddah.
Sesampainya di Bandara Hang Nadim Batam, seluruh air zamzam disimpan dalam gudang. Dan kemudian akan dikirimkan ke daerah asal jamaah haji. Air zamzam dikirim ke daerah asal, sebelum jamaah haji tiba di Tanah Air. "Jadi begitu jamaah tiba, air zamzamnya sudah siap," kata dia.
Maskapai memberikan jatah seorang JCH mendapatkan satu galon berisi lima liter air zamzam. Ia menegaskan, jamaah dilarang membawa air zamzam sendiri ke Tanah Air, kecuali jumlahnya hanya satu botol. "Enggak boleh demi keselamatan penerbangan. Cairan yang dibawa tidak boleh lebih dari satu liter," tuturnya.
Syahbudi mengakui banyak masyarakat yang berupaya mengelabui petugas dengan mengemas air zamzam di dalam koper. Padahal, kata dia, petugas bisa langsung mengetahui itu melalui x ray atau alat pemindai.
Dan bila petugas curiga, maka akan langsung membongkar koper dan memrosesnya. Hal itu kerap membuat keterlambatan penerbangan. "Gara-gara satu-dua orang penumpang seluruh kloter terganggu," ujarnya.
Pada musim haji tahun ini, Debarkasi Hang Nadim Batam melayani lebih dari 8.000 jamaah haji dari Riau, Kepri, Kalimantan Barat, dan Jambi.