Ahad 18 Sep 2016 22:00 WIB

Jamaah Indonesia Diimbau Hanya Bawa Tas Maskapai

 Jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam pemberangkatan gelombang pertama, mulai pulang kembali ke Tanah Air, Makkah, Sabtu (17/9). (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam pemberangkatan gelombang pertama, mulai pulang kembali ke Tanah Air, Makkah, Sabtu (17/9). (Republika/Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Kepala Daerah Kerja Airport King Abdul Aziz,Arab Saudi Nurul Badruttamam Makkiy mengimbau jamaah untuk tidak membawa tas tangan lain ke dalam pesawat kecuali tas yang dibagikan oleh maskapai saat keberangkatan.

"Hanya diperkenankan membawa satu buah tas tentengan yang sudah dibagikan dari maskapai penerbangan Garuda atau Saudia," katanya di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Ahad (18/9)

Menurut Nurul, selain tas tangan berlogo kedua maskapai itu maka tidak akan diperbolehkan untuk dibawa masuk ke dalam kabin.Untuk jamaah yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menggunakan tas tangan dan kopor berwarna biru sedangkan jamaah yang menggunakan pesawat Saudi Airlines menggunakan tas tangan dan kopor berwarna coklat.

Ia menjelaskan bahwa hingga hari ke dua pemulangan terdapat penumpukan barang bawaan jamaah yang tidak dibolehkan masuk ke pesawat karena melebihi berat yang diizinkan atau karena dilarang.

"Sudah menumpuk cukup banyak sekali hasil sweeping(razia) barang-bawaan jamaah yang tidak diperkenakan dibawa masuk ke kabin pesawat karena melebihi berat muatan dan ada beberapa barang lainnya yang tidak boleh dibawa," katanya.

Ia menuturkan banyak barang-barang seperti pisau, gunting, dan air zamzam yang akhirnya ditahan pihak bandara. Setiap jamaah hanya diperbolehkan membawa satu kopor di bagasi dengan berat 32 kg dan satu tas tangan dengan berat tujuh kg. Kelebihan barang dapat dikirimkan menggunakan kargo dengan tarif tertentu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement