Jumat 23 Sep 2016 15:30 WIB

Tren Video Call di Tanah Suci

Video call.
Foto: Wikipedia.
Video call.

Oleh: Amin Madani, Wartawan Republika

 

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Saat ini, sebagian besar jamaah yang berangkat ke Tanah Suci untuk berhaji selalu melengkapi barang bawaan mereka dengan telepon seluler (ponsel). Peranti canggih ini sangat diperlukan untuk berkomunikasi, terutama dengan sanak saudara mereka di Tanah Air.

Bila pada masa lalu jamaah haji cukup puas menggunakan alat komunikasi untuk melakukan percakapan langsung, maka hal itu kini sudah bergeser. Menelepon untuk mengabarkan berita dengan percakapan semata dianggap kurang. Seiring perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini, banyak dijumpai jamaah haji di Tanah Suci yang menggunakan ponsel untuk melakukan video call dengan sanak saudara mereka di kampung halaman.

Tak hanya jamaah haji asal Indonesia, tapi jamaah haji dari negara lain, seperti Pakistan, Turki, dan India juga banyak yang menggunakan aplikasi video call. Berkomunikasi dengan suara saja dianggap tidak cukup untuk mengabarkan berita dari Tanah Suci, tapi harus dilengkapi juga dengan gambar agar tampak lebih nyata.

Jaringan internet yang cukup memadai di Arab Saudi juga membuat tren video call semakin marak di musim haji tahun ini. Tersedianya banyak aplikasi video call di pasaran, baik yang gratis maupun berbayar, memudahkan jamaah haji untuk ber-video call.

Pemandangan jamaah haji yang melakukan video call menjadi hal yang sering dijumpai di Tanah Suci, baik di Kota Makkah, Madinah, maupun saat prosesi puncak ibadah haji di Arafah,Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Di Masjid al-Haram misalnya, beberapa kali saya menyaksikan jamaah haji yang tawaf sembari mengaktifkan aplikasi video call. Berbicara dengan menggunakan earphone sambil sesekali memutar arah ponsel mereka ke arah Ka'bah, tampaknya mereka ingin berbagi suasana tawaf dengan saudara mereka di Tanah Air.

Ada juga jamaah haji yang berkeliling masjid seolah mengajak tur ke dalam Masjid al-Haram melalui ponsel mereka.

Pemandangan serupa saya jumpai ketika shalat di Masjid Nabawi, Madinah. Beberapa kali saya jumpai jamaah haji asyik berbicara sambil memutar-mutar ponsel mereka di dalam masjid. Bahkan ada yang melakukan video call beberapa saat sebelum iqamat shalat dikumandangkan. Ketika semua jamaah sedang duduk tertib menanti iqamat, tiba-tiba seorang jamaah berdiri dan berbicara sambil memutar-mutar ponselnya.

Melakukan percakapan video call saat orang-orang di sekitar sedang khusyuk beribadah, sebenarnya cukup mengganggu. Begitu pula, saat sedang berziarah ke makam Rasulullah SAW. Ketika sebagian besar jamaah khusyuk memanjatkan doa untuk baginda Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba ada jamaah yang asyik berbicara melalui video call.

Tak dapat dimungkiri, tren perkembangan teknologi digital memang membawa banyak kemudahan dan menyediakan alternatif yang cukup menarik, sekaligus mengubah cara kita berkomunikasi.

Namun, alangkah baiknya penggunaan aplikasi tersebut tetap memerhatikan lingkungan sekitar, sehingga tidak mengganggu kenyamanan orang lain, apalagi ketika sedang berada di tempat ibadah. N

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement