REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH  -- Pelayanan haji di Arab Saudi telah memasuki hari ke-48 pada Ahad (25/9) ini. Tercatat sebanyak 258 jamaah haji Indonesia meninggal dunia hingga Ahad ini.  ‘’Angka kematian jamaah haji di Arab Saudi hingga saat ini sebanyak 258 orang dengan 188 meninggal di Makkah,’’ kata Penghubung Instansi Kesehatan Daker Makkah, dr Ramon Andreas, di Syisyah, Makkah, demikian dilaporkan wartawan Republika, Didi Purwadi, Ahad (25/9).

Ramon mengatakan angka tersebut masih dibawah angka tahun lalu yang mencapai 393 jamaah wafat pada hari ke-48. Tapi, dibandingkan angka dua tahun lalu, jumlah lebih tinggi. Pada 2014, jumlah jamaah wafat hingga hari ke-48 mencapai 234 orang.

Ramon mengatakan jamaa sudah mengerti bahwa mereka tidak akan memaksakan diri untuk melakukan ibadah Sunnah di luar kemampuan dirinya. Karena, kata Ramon, jamaah sering jatuh karena tidak mengukur kemampuan dirinya dalam melakukan ibadah-ibadah yang bersifat sunnah.

‘’Jamaah sering jatuh karena tidak mengukur kemampuan diri sehingga mengalami kelelahan dan menyebabkan penyakitnya muncul,’’ katanya ‘’Apalagi, sebagian jamaah sudah rindu Tanah Air sehingga selera makannya berkurang dan sudah bosan dengan makanan di sini.’’

Ramon pun mengingatkan kembali jamaah jangan memaksakan diri untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah. Seperti beberapa jamaah yang akan menuju Madinah untuk melakukan shalat Arbain.

‘’Suhu tertinggi masih 43 derajat sampai akhir Oktober baru memasuki musim dingin. Shalat Arbain bukan termasuk rukun haji, jadi tetap jamaah harus mengukur diri,’’ katanya. ‘’Jadi, kalau tidak mampu, shalat di mhusalah hotel. Jangan memaksakan diri harus pergi ke Masjid Nabawi.’’

Ikuti Whatsapp Channel Republika