REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Delapan dari 23 perusahaan katering yang dikontrak Misi Haji Indonesia, Rabu (28/9), masih bertugas memberikan layanan makan siang dan malam di hari terakhir layanan katering bagi jamaah haji Indonesia.
"Sebanyak 3.694 box akan diberikan kepada sembilan kloter utuh dan 1 gabungan dari JKG 46, UPG 27, BTJ 9, dan LOP 11," ungkap Kepala Seksi Katering Daerah Kerja Makkah Evy Nuryana Rifai di kantornya di Kawasan Syisyah.
Menurut Evy, mereka adalah jamaah haji gelombang kedua yang baru menerima layanan katering setelah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Jamaah haji Indonesia di Makkah menerima layanan katering berupa dua kali makan selama 12 hari sejak 15 Dzulqadah 1437H atau 18 Agustus 2016 hingga Rabu (28/9).
Layanan katering di Makkah berhenti menjelang pelaksanaan puncak haji, wukuf di Arafah dan kembali berjalan pascaArmina, tepatnya 16 September 2016. ''Delapan perusahaan catering yang akan memberikan pelayanan pada hari terakhir, menurut Evy adalah Jauharat Asia, Tamkin Gadrah, Al Ahmadi, Ragaib, Dhuyuf Al Sharq, Al Zad, Nabta, dan Al Salimi,'' jelasnya.
Evy menyebutkan, untuk makan siang, menunya Ayam Siram Saus Asam Manis, Ikan Goreng, dan Tumis Buncis, ditambah Buah Jeruk. Sedangkan menu makan malam, yaitu Tongseng Sapi, Ayam Teriyaki, Acar Kuning Wortel Timun tanpa Cuka, dan Buah Apel. Hingga Selasa sore (27/9) total paket catering yang sudah didistribusikan sebanyak 3.749.476 box.
Menurut Evy, layanan katering di Mekkah secara umum berjalan lancar. "Alhamdulillah, pasca Armina relatif lebih lancar, distribusi tepat waktu, heater sudah siap di hotel, dan lebih tertib," katanya.
Dengan selesainya tugas tim katering, kata Evy, tugas yang tersisa adalah pemberesan administrasi serta penilaian kinerja perusahaan katering.
Sementara itu jamaah haji gelombang kedua yang masih di Makkah dan belum menuju ke Madinah, diimbau untuk bisa membeli makanan melalui kantin yang ada di hotel atau warung makan sekitar pemondokan.