REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Satu jamaah haji kloter 27 SOC asal Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum bisa kembali bersama bersama 219 jamaah haji lainnya karena sakit. Kasubag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Gunung Kidul Mukhotib di Gunung Kidul, Rabu (28/9), mengatakan dari 219 jamaah haji yang berangkat menuju Makkah, saat ini baru ada 218 jamaah haji yang kembali ke Tanah Air.
"Satu jamaah haji atas nama Abdul Fatah asal kecamatan Karangmojo terkena dehidrasi dan juga dimensia. Abdul harus mendapatkan perawatan medis sebuah rumah sakit di Jedah, dan satu lagi jamaah langsung dijemput ambulan setiba di Bandara Adi Sumarmo, Boyolali," kata Mukhotib.
Menurut dia, Abdul Fatah harus mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis di Makkah dikarenakan mengidap penyakit. "Kami doakan semoga kondisinya bisa segera membaik," ungkapnya.
Mukhotib mengatakan Abdul Fatah akan kembali ke Gunung Kidul jika kondisinya sudah mulai membaik. "Rencananya nanti akan kami berangkatkan dengan kloter Sleman atau Bantul," tutupnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Gunung Kidul Masdjuri mengungkapkan selain ada jamaah yang belum bisa pulang, satu jamaah haji atas nama Suhardono langsung dijemput ambulan dan langsung dibawa pihak keluarga menuju rumahnya di Semanu. Ia menderita penyakit sejak sebelum berangkat, namun bisa menjalankan ibadah haji hingga selesai. "Tadi langsung dibawa ke rumahnya di Semanu," katanya.
Ia mengatakan penyambutan jamaah haji asal kloter 27 SOC molor selama tiga jam dari jadwal yang sudah ditentukan sejak awal. "Keterlambatan ini dikarenakan terdapat keterlambatan penerbangan dan kami tidak bisa menghindari hal tersebut," katanya.
Sementara itu, Yuni, salah seorang jamaah haji mengaku sangat senang bisa kembali ke Gunung Kidul dengan kondisi selamat. "Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan," katanya. Yuni mengaku selama melaksanakan ibadah haji, mendapatkan pelayanan yang sangat memuaskan.