Selasa 15 Nov 2016 14:39 WIB

Survei BPS: Indeks Kepuasan Jamaah Haji 2016 Naik

 Jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam pemberangkatan gelombang pertama, mulai pulang kembali ke Tanah Air. (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam pemberangkatan gelombang pertama, mulai pulang kembali ke Tanah Air. (Republika/Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) 2016 naik 1,16 point. Bila pada 2015 tingkat kepuasan jamaah sebesar 82,67, maka pada 2106 ini naik menjadi 83,83.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto ketika mempresentasikan hasil survei IKJHI 2016 di hadapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jakarta, Selasa (15/11). Ikut hadir di kantor pusat BPS, Staf Khusus Menag Hadi Rahman, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Jamil, serta jajaran pejabat eselon II pada Ditjen PHU.

Menurut Suhariyanto, survei yang telah memasuki tahun ke-7 ini, dilaksanakan BPS melalui 3 (tiga) metode pengumpulan data, yaitu: pengumpulan kuesioner, wawancara, dan observasi. Tahapan itu dilakukan kepada 14.400 responden dengan probability sampling dan 4.100 responden dengan convienence sampling.

"Hasil survei menyatakan bahwa respons rate sebesar 75,85 persen kuesioner berhasil dikumpulkan. Berdasarkan hasil survei, Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia tahun 2016 sebesar 83,83 persen dengan kriteria memuaskan atau di atas standar,"ucap Suhariyanto.

"Indeks kepuasan jemaah haji ini naik 1,16 poin dari tahun lalu sebesar 82,67 persen. Indeks kepuasan ini dihitung dari 9 pelayanan yang nilainya diatas 75 persen," ujarnya.

Ada sembilan kategori layanan yang disurvei BPS kepada jamaah haji. Berikut ini data hasil indeks kepuasan berikut perbandingannya dengan hasil survei tahun 2015:

1) Layanan petugas kloter (86,4), naik 0,91 point;

2) Layanan transportasi shalawat (85,54), naik 4,24 point. Menurut Suhariyanto, peningkatan ini tidak terlepas dari upaya Kementerian Agama untuk menambah jumlah armada yang seluruhnya terupgrade, sehingga rasio jumlah bus dengan jamaah yang dilayani pada tahun 2016 menjadi 1 : 400 (rasio tahun 2015, 1 : 700);

3) Layanan ibadah (85,17), naik 0,86 point;

4) Layanan bus antarkota (85,12), naik 6,45 point;

5) Layanan petugas non kloter (84,27), naik 0,26 point. Masih ada sebagian jemaah yang merasa sulit mengenali petugas non kloter. "Mereka menyarankan agar atribut para petugas non kloter lebih diperjelas, agar memudahkan mereka dalam meminta bantuan para petugas tersebut," ujar Suhariyanto;

6) Layanan lainnya atau layanan umum (82,96), naik 1,3 point;

7) Layanan katering (82,66), turun 0,27 point. Meski demikian, Suhariyanto menyatakan bahwa angka 82,66 masih berada dalam kriteria memuaskan;

8) Layanan pemondokan (82,56), naik 0,28 point;

9) Layanan Bus Armina (79,85), naik 2,06 point.

Kesembilan kategori layanan ini, menurut Suhariyanto, seluruhnya telah masuk dalam kriteria memuaskan.

Menag Lukman Hakim Saifuddin menyebut survei kepuasan yang dilakukan BPS ini sangat membantu Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan haji selanjutnya. "Undang-undang mengamanatkan pelaksanaan haji diemban oleh pemerintah dalam hal ini Kemenag. Kami bersyukur dengan hasil survei ini angka kepuasan dibanding tahun lalu mengalami peningkatan," ucap Menag.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement