Selasa 15 Nov 2016 17:52 WIB

Ini Masukan Jamaah Bagi Layanan Haji

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin menyampaikan paparannya mengenai hasil survei kepuasan jamaah haji di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (29/1).    (Republika/Agung Supriyanto)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin menyampaikan paparannya mengenai hasil survei kepuasan jamaah haji di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (29/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski terbilang memuaskan dengan skor indeks kepuasan jamaah haji Indonesia (IKJHI) 2016 sebesar 83,83 persen, jamaah haji tetap memberi masukan untuk penyelenggaraan ibadah haji. Salah satunya menyangkut koordinasi para petugas dengan jamaah.

Dalam paparan IKJHI 2016 di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala BPS Suhariyanto meyakini, perbaikan pasti sudah dilakukan oleh pemerintah agar penyelenggaraan haji lebih baik. Survei kepuasan jamaah haji yang sudah dilakukan sejak 2010 ini, untuk melihat apakah perbaikan yang dilakukan benar-benar memenuhi kebutuhan jamaah.

Survei yang dilakukan BPS sendiri mencakup sembilan jenis layanan di Tanah Suci. Diakui Suhariyanto, survei memang tidak mencakup sampai jamaah pulang. "Idealnya supaya tuntas memang begitu, memang ada yang putus sehingga fokus pada layanan di Tanah Suci saja. Survei itu bisa jika diperlukan," kata Suhariyanto, Selasa (15/11).

Secara keseluhan, IKJHI 2016 sebesar 83,83 persen atau memuaskan. Peningkatan indeks terjadi pada semua jenis layanan, kecuali layanan catering. Meski mayoritas layanan membaik, jamaah haji tetap memberi sejumlah masukan.

Indeks layanan petugas kloter meningkat 0,91 poin dari 85,49 persen pada IKJHI 2015 menjadi 86,40 persen pada 2016. Sementara indeks layanan petuas non kloter meningkat 0,26 poin dari 84,0 persen menjadi 84,27 persen untuk periode yang sama. Pun indeks layanan petugas ibadah yang meningkat 0,86 poin dari 84,31 persen menjadi 85,17 persen.

Selain itu, kata dia, masih ada jamaah yang tidak mengenal petugas kloter. Musim Haji 2016, satu petugas menangani 250-400 jamaah. "Kemungkinan petugas atau jamaah yang kurang aktif. Sosial lebih gencar siapa-siapa saja petugas kloter," kata Suhariyanto.

Jamaah juga minta petugas berkoordinasi dengan baik, baik langsung maupun melalui kepala rombongan. Menurut jamaah, petugas kloter sebaiknya sudah pernah berhaji agar perhatiannya lebih banyak kepada jamaah.

Petugas kloter juga baiknya dilengkapi peta pemondokan beserta kloter yang ditempatkan di sana. Ponsel petugas juga perlu dilengkapi aplikasi agar memudahkan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement