REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji pada 2016 adalah hasil kerja keras semua pihak. Meski ada sejumlah hal yang tidak memuaskan, tapi penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dari sebelumnya.
"Saya berharap, kita tidak tumbang oleh caci maki. Namun, juga tidak terbang oleh pujian. Pelayanan harus kita tingkatkan. Kita jaga dan pelihara kualitasnya. Masukan dari berbagai pihak seperti BPS, Itjen, dan lain sebagainya harus kita perhatikan," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaran Ibadah Haji Tahun 1437H/2016M yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Jakarta, Selasa (15/11) petang.
Hadir dalam Rakernas tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Saudi Arabia Agus Maftuh Abegebriel, Irjen M Jasin, seluruh pejabat Ditjen PHU, Kakanwil Kemenag seluruh Indonesia, Kabid Haji Kanwil seluruh Indonesia, perwakilan dari Kemenkes, dan pihak maskapai Saudi Airlines dan Garuda Indonesia.
"Keberhasilan ini adalah keberhasilan kita bersama. Alhamdulillah, tadi saya mendapat data dari Badan Pusat Statistik, survei mereka membuktikan, indeks kepuasan penyelenggaraan haji tahun ini meningkat," ujar Lukman.
Menag menyatakan, jika pada penyelenggaraan haji 2014, indeks kepuasanya baru 81, 52 persen, pada 2015 naik menjadi 82,67 persen, dan 2016 ini meningkat menjadi 83,83 persen.
Diakui Menag, ada beberapa hal yang belum memuaskan, utamanya pada titik-titik di mana Kemenag tidak mempunyai kewenangan. Antara lain, tentang bus yang kurang layak dan toilet yang terbatas. "Namun kita berharap, semoga Bapak Dubes kita mampu melakukan lobi agar Kerajaan Saudi meng-upgrade bus," ujarnya.
Menag juga menanggapi tentang turunnya kualitas katering. Menurutnya, angka kredit katering turun karena ratusan ribu jamaah kita mempunyai selera yang berbeda-beda. "Ke depan, kita harus mampu meletakkan pada titik moderat di antara banyak selera jemaah. Silakan dirapatkan dan cari terobosannya," ujarnya.
Menag juga mengingatkan masalah pelayanan haji di dalam negeri. Menag minta agar sebelum Ramadhan, visa diusahakan bisa tuntas. Karena tahun depan, kuota akan kembali normal.
Sebelumnya Dirjen PHU Abdul Djamil mengatakan, kegiatan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan ibadah haji selanjutnya bisa berjalan lebih baik. "Karenanya, para pemangku kepentingan perlu untuk duduk bersama, karena penyelenggaraan haji adalahproses yang tidak berhenti," ujarnya.