REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasi Pendidikan Agama Islam Menengah Kantor Wilayah Agama Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Zandan Zaini Dahlan mengapreasisi kegiatan manasik haji yang diselenggarakan Lembaga Pembinaan Generasi Dini Muslim (LPGDM) Riayatul Ummah di Masjid At-Tiin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (15/12).
''Menurut saya, kegiatan manasik haji ini luar biasa karena diikuti tak kurang dari 1700 siswa Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dari berbagai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi,'' ungkap Muhammad Zandan Zaini Dahlan kepada Republika.co.id di sela-sela acara manasik haji di Masjid At-Tiin, Kamis (15/12).
Selain diikuti para siswa TPQ, kegiatan manasik haji yang diselenggarakan LPGDM Riayatul Ummah juga diikuti para orang tua murid serta jamaah majelis taklim. ''Kami memberikan apreasiasi karena ini bagian dari keterlibatan masyarakat dalam peran dan pengembagan pedidikan agama anak usia dini,'' kata Muhammad Zandan Zaini Dahlan
menjelaskan.
Pendidikan usia dini, menurut Muhammad Zandan Zaini Dahlan, lebih lanjut, merupakan usia sangat funadmaental untuk menanamkan nilai-nilai agama Islam yang rahmatan lil-alamin. ''Usia ini adalah usia emas dalam proses pengembagan kepribadian seorang anak,'' papar Zandan menambahkan.
Menurut Muhammad Zandan Zaini Dahlan, proses pengembangandan kepribadian usia dini, tidaklah mudah. Karena tantangan lingkungan dan tangan masa depan di indonesia sangat berat. ''Apalagi, kecendrungan budaya matrealistis, hedonistis dan pragamatis, sudah merasuk ke dalam kehidupan kebudayaan masyarakat kita,'' jelasnya.
Tanpa ada pihak yang peduli terhadap pendidikan usia dini, Muhammad Zandan Zaini Dahlan mengaku khawatir dengan bangsa Indonesia, khususnya generasi umat Islam. Karena itu ia sangat bersyukur atas semangat LPGDM Riayatul Ummah menyelenggarakan pendidikan manasik haji bagi anak-anak.
Muhammad Zandan Zaini Dahlan mengungkapkan tantangan global sangat berat. Dengan adanya pendidikan diniiyah, Taman Pendidikan Alquran (TPQ), Taman Kanak-kanak Alquran (TKQ) mau pun majelis taklim, akan memberikan harapan besar bagi pengembangan umat Islam Indonesia ke depan. ''Kita punya harapan akan tersemaikan syiar nilai dan ajaran agama Islam.''
Kegiatan manasik haji bagi anak-anak dan orang tua, sambung Zandan, akan sangat memnumbuhkan kesadaran spiritual sedikitnya akan memberikan sentuhan kepada peserta termasuk kalangan orang tua, agar mereka termotivasi untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.
''Kenyataannya, banyak orang tua murid yang telah mengikuti pelaksanaan manasik haji yang digelar LPGDM Riayatul Ummah akhirnya berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji dan umrah. Artinya, ilmu dan praktik yang didapat dari kegiatan manasik ini, bisa diamalkan di Tanah Suci kelak,'' ujar Muhammad Zandan menjelaskan.
Ia berharap, kegiatan manasik haji yang diselenggarakan LPGDM Riayatul Ummah ini akan semakin besar dan banyak diikuti siswa berbagai sekolah tak hanya di wilayah Jabodetabek, tapi juga menyebar ke berbagai daerah lainnya.
''Jika Allah SWT berkehendak, tidak ada yang sulit untuk diwujudkan. Mudah-mudahan kegiatan manasik haji ini bisa terus dikembangkan dengan dedikasi dan hati nurani yang penuh ikhlas,'' ungkap Muhammad Zandan Zaini Dahlan.