REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 1000 siswa Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan Taman Kanak-kanak Alquran (TKQ) yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) Kamis (15/12) mengikuti bimbingan manasik haji yang digelar Lembaga Pembinaan Generasi Dini Muslim (LPGDM) Riayatul Ummah di Masjid At-Tiin, Jakarta Timur.
Sejak pukul 08.00 WIB, ratusan siswa TPQ dan TKQ yang diangkut puluhan bus wisata mulai memadati kawasan Masjid At-Tiin, Jakarta Timur. Selain diangkut menggunakan bus wisata, banyak pula siswa yang diangkut kendaraan pribadi mau pun mobil angkutan kota.
Hj Sunarsih Wijaya SE, Ketua Dewan Direksi LPGDM Riayatul Ummah mengatakan kegiatan manasik haji tahun ini diikuti 1700 siswa Taman Pendidikan Alquran beserta orang tuanya. ''Artinya, yang ikut hari ini tak kurang dari 3000 peserta manasik haji,'' jelas Umi Ninie, begitu ia akrab disapa.
Umi Ninie lantas menjelaskan alasan kegiatan manasik haji diajarkan pada anak-anak. Menurut Umi Ninie, anak-anak sesungguhnya sudah mempelajari dan memahami materi pelajaran Rukun Islam, bagaimana syahadat, shalat, puasa dan zakat serta haji.
''Momen ini tidak hanya kami pakai untuk pembelajaran kepada anak-anak tetapi lebih kepada ibu-ibunya agar memahami manasik haji itu kebutuhan kita. Karena sesungguhnya Allah SWT sudah memanggil kita untuk menunaikan ibadah haji dan umrah,'' jelas Umi Ninie.
Ia menjelaskan, harus ada niat dalam diri seorang Muslim untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. ''Minimal ada niat pergi haji jika mampu, tapi harus menghadirkan keinginan untuk memampukan diri menunaikan haji. Ketika niat sudah hadir, ditambah ikhtiar, insya Allah, Allah Maha Kaya, sangat mudah bagi Allah SWT menjadikan hambanya mampu berangkat ke Tanah Suci,'' jelasnya.
Itulah sebabnya, kata Umi Nine, ketika manasik haji, Riayatul Ummah menganggap perlu untuk menyampaikan informasi pentingnya niat ini pada kegiatan wukuf. Mulai dijelaskan, siapa diri kita sesungguhnya, yang Allah ridhokan sebagai umat terbaik sampai kepada kasih sayang Allah yang luar biasa kepada orang-orang beriman yang mau berhaji dengan sungguh-sungguh karena Allah SWT.
Riayatul Ummah berusaha memberikan manasik haji seperti layaknya orang berhaji. Karena itu para peserta diajak menaiki pesawat, meski hanya gambar baliho dalam ukuran sangat besar, ditampilkan gambar pesawat dan kursi pesawat. Ketika berada dalam perut pesawat, pembimbing menjelaskan, ''Apakah ibu-ibu dan anak-anak merasakan getaran pesawat?'' Ibu-ibu dan anak-anak pun tertawa mendengarkan itu.
Tak hanya itu, di area masjid At-Tiin yang sangat luas, para siswa TPQ/TKQ serta orang tuanya, melakukan ibadah sai dari Shafa ke Marwa, thawaf mengelili Ka'bah dan melempar jumrah. Sedangkan wukuf dilaksanakan di lantai atas Masjid At-Tiin.
Pada pelaksanaan wukuf ini, anak-anak diajak untuk meneriakkan syair yang ditulis Dr Ahmad Hatta MA, pembina LPGDM Riayatul Ummah. Bunyi syair itu adalah ''Kami pergi berhaji, ingin mabrur haqiqi, maghfirah Allah kami cari, dengan taubaat sejati. Gigih mengubah diri, jadi hamba ilahi. Allah, mohon ridhoi kami, bahagia, sukses, mulia abadi.''
Menurut Umi Ninie, menunaikan haji dan umrah harus dengan niat dan tujuan yang pasti. ''Tujuannya adalah menjadi hamba yang mabrur, sukses, mulia dan abadai dan itu yang diharapkan dari anak-anak sejak dini,'' ungkap Umi Ninie menjelaskan.
Ia menjelaskan alasan manasik haji digelar di masjid, supaya anak-anak sejak dini mengenal masjid, mau memakmurkna masjid serta mengetahui adab dan sopan santun selama beradsa di masjid. ''Ini sangat penting untuk pendidikan anak-anak di masa mendatang, karen semua yang ada di masjdi adalah saudara pilihan Allah'' ungkap Umi Ninie yang pernah meraih tokoh Pendidikan Anak dari Kementrian Agama.