Selasa 27 Dec 2016 04:15 WIB

Butuh 10 Tahun Menuju Makkah

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Kabah
Foto: Musiron/Republika
Kabah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syaqiq al-Balkhi ra bercerita, ketika sedang dalam perjalanan haji menuju ke Makkah, ia bertemu dengan seseorang yang cacat badannya sehingga dia sulit untuk bergerak.

Syaqiq bertanya kepadanya, “Saudaraku, darimanakah asalmu?”

“Dari Samarkand,” jawabnya.

Ia bertanya lagi, “Berapa lama engkau telah meninggalkan tempat tinggalmu?”

“Sudah sepuluh tahun lebih” Katanya.

Aku terkejut mendengarknya, begitu lama dia sudah berjalan. Melihat keterkejutanku, dia bertanya “Apakah engkau merasa heran terhadap ku?.”

“Ya, aku merasa heran melihatmu yang begitu lemah dan cacat, tetapi berani menempuh perjalanan yang begitu jauh ini,” Jawabku terus terang.

Dia berkata, “Perjalanan yang jauh telah didekatkan oleh kerinduanku yang besar untuk berada di Mekah, dan Allah lah yang menanggung segala kelemahanku. Wahai, Syaqiq! Engkau sedang melihat kepada orang yang lemah ini dan Allah yang telah membawanya sepanjang perjalanan.”

Kemudian dia membaca beberapa bait ungkapan

“Tuhanku, demi untuk menziarahi-Mu aku datang. Tempat-tempat cinta sungguh sukar, tetapi kerinduanku kepada-Mu menolongku, sementara harta tidak dapat melakukannya. Barang siapa takut dalam perjalanan , tidak akan dapat menjadi kekasih-Nya, dan tidak juga akan berhenti karena takut dakan kesulitan”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement